Senin, 26 Oktober 2009

YANG LAHIR YANG JUARA

Selasa 28 September 2003, tepat pukul 03.07 WIB, seorang bayi terlahir dari ibu yang berprofesi sebagai pengrajin anyaman bambu. Berbeda dengan ibu-ibu lain yang tersenyum penuh bahagia ketika bayinya lahir. Ibu ini justru menangis sedih. Bukan karena kelahirannya yang butuh operasi, karena proses kelahirannya lancar, bukan karena suami yang tidak menemani, suami selalu mendampingi istri bahkan saat proses melahirkan, suami mondar-mandir di depan pintu kamar, karena bidan elarang laki-laki masuk. Tentunya tangisan ibu ibu ini bukan tangisan bahagia, bayi laki-laki yang baru lahir ini ternyata memiliki kedua tangan yang tidak sempurna.

Sang ibu menangis sedih, mengembangkan fikiran-ikiran negatifnya: “bagaimana perasaannya kelak ia telah besar, bagaimana ia bisa mandiri, bagaimana masa depannya, sampai kapan aku akan mengurusinya?” Tanya sang ibu dalam hati kepada siapa dia pun tidak tahu. Fikiran-fikiran yang belum jelas kebenarannya it uterus ia kembangkan sehingga air mata pun tak terbendung, bantal yang sudah basah dengan keringat, kini bertambah basah dengan cucuran air mata. Sang ayah yang terlihat kekar buah dari olah fisik karena pekerjaannya sebagai tukang becak tidak dapat menggambarkan bahwa ia laki-laki tegar, air matanya mengalir bak anak kecil kehilangan ibunya.

Melihat mereka menangis bersama layaknya paduan suara upacara bendera, Bidan Neneng yang mengurusi kelahirannya itu mendekati mereka dan berkata: “Bu, setiap manusia yang lahir ke dunia ini adalah manusia pilihan, manusia juara, dialah yang terbaik. Saat berhubungan badan, laki-laki mengeluarkan ratusan juta sel sperma baik yang berjenis X dan Y. sel sperma yang berjumlah ratusan juta adalah adalah bakal calon manusia. Bayangkan ! anak yang lahir ke dunia ini adalah hasil seleksi alam yang akbar, dari ratusan juta peserta. Sel sperma ini harus melewati cairan vagina yang mengandung asam dan basa. Keasaman dan kandungan basa dalam vagina mematikan sebagian besar sel sperma, sel sperma yang lemah akan mati pada seleksi tahap awal ini. Setelah berhasil melewati bagian luar vagina, sperma akan “berlari-lari” saling mendahului menuju ovum atau sel telur wanita. Dalam perjalanannya, sel sperma banyak yang gugur dan mati sedangkan sperma yang lemah akan tertinggal jauh oleh sperma yang kuat dan larinya cepat. Terkadang sel sperma harus menunggu beberapa hari di tuba fallopi untuk kedatangan ovum karena ovum yang belum matang sehingga belur keluar dari ovarium atau tempat ovum, dalam proses tunggu inipun banyak sel sperma yang gugur, karena tidak dapat bertahan lama, hanya sel sperma yang kuat sajalah yan mampu bertahan dan menunggu. Ketika ovarium datang, sel-sel sperma yang mampu bertahan akan berlomba menembus lapisan yang meliputi ovum, lapisan ini sulit untuk di tembus, pada tahap ini juga ada proses seleksi, banyak sel sperma yang gugur dan hanya sperma yang kuatlah yang dapat menembus lapisan ovum yang kemudian membuahi ovum. Ketika salah satu sperma berhasil membuahi ovum, maka sel sperma lainnya akan gugur dan tidak mungkin akan membuahi ovum yang telah dibuahi itu. Ovum yang telah dibuahi inilah yang kemudian menjadi segumpal daging yang kemudian berkembang dan terus berkembang hingga menjadi bayi.

Perjuangan tidak sampai pada pembuahan atau bersatunya sel telur dengan ovum, pembuahan ini atau disebut dengan zigot harus bertahan dan terus berkembang menjadi bayi dengan situasi yang terkadang mengancam kehidupan zigot atau cikal bakal bayi. Udara yang tidak sehat, asupan makanan yang tidak sehat, pola hidup yang tidak sehat, aktifitas ibu yang terlalu berat, gerakan-gerakan atau tekanan-tekanan, atau bahkan ibu yang mengalami kecelakaan dapat menghambat pertumbuhan bahkan mengancam kehidupan cikal bakal bayi ini. Dan itu berlaku selama hamper kurang lebih sembilan bulan. Hanya bakal calon manusia yang kuatlah yang bakal terlahir ke dunia ini.

Ibu dan bapak bisa bayangkan betapa ada proses seleksi alam yang begitu besar untuk menyeleksi manusia yang layak lahir ke dunia fana ini. Oleh karena itu, perlu kita sadari, bagaimanapun keadaan fisik bahkan psikis anak yang lahir, mereka adalah sang juara sejati, mereka adalah pemenang, mereka adalah manusia yang layak lahir ke dunia ini diantara ratusan juta calon manusia yang bakal lahir.”

Mendengar nasehat dari bidan Neneng, pasangan suami istri ini menyusut air matanya, hingga mengering bak musim penghujan di bulan Maret.

Seakan melupakan ketidak sempurnaan, sang ayah bergegas mengais bayinya kemudian mengumandangkan adzan di telinga kanannya dan iqamah di telinga kirinya mengenalkan Allah swt sebelum syaitan memperkenalkan diri pada bayi tersebut.

Ssstt…Malam Pertama itu rahasia……

Abdul dan Ucup berteman sejak lama, mereka telah lama bersama semenjak duduk di bangku SMA.keduanya sangat kompak, satu bangku, memakai sepatu yang berjenis sama namun sedikit berbeda warna karena sepatu Abdul lebih dahulu ia miliki dibandingkan dengan sepatu Ucup, bahkan dalam urusan ujian pun mereka kompak. Jawaban mereka sama. Tidak hanya dalam masalah sekolah, dalam pencarian cinta pun mereka saling mendukung dan membantu bahkan berjuang bersama-sama. Walaupun kompak dalam urusan ini, pilihan mereka tidak kompak pada satu wanita yang sama, mereka mempunyai pilihan masing-masing.
Kisah Abdul dan Ucup pun berlanjut. Menjelang akhir sekolah, mereka mempunyai rencana yang berbeda. Kali ini mereka tidak kompak. Setelah lulus SMA, Abdul berencana untuk tidak meneruskkan sekolah dan akan mengikuti jejak kakaknya yang telah sukses versi keluarga mereka, yaitu berjualan pakaian dalam di daerah Jakarta Selatan. Sedangkan Ucup berencana meneruskan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Ia berencana meneruskan ke perguruan tinggi swasta yang terdekat dari tempat tinggalnya, walaupun berbeda kabupaten, tapi kampus tersebut merupakan kampus yang terdekat dari tempat tinggalnya.
Akhirnya setelah menerima ijazah, mereka pun berpisah. Abdul pergi merantau sedangkan ucup tetap meneruskan rencananya yaitu masuk perguruan tinggi. Rencana keduanya tidak melenceng, mereka sama-sama mendapatkan apa yang mereka rencanakan. Abdul berjualan pakaian dalam wanita dan pria bersama kakanya dan Ucup masuk sekolah tinggi ilmu ekonomi jurusan manajemen perbankan.
Walaupun terpisah leh jarak yang jauh, namun mereka tetap menjalin komunikasi, teknologi yang kian maju seakan menjembatani mereka dalam berkomunikasi. Mereka saling berbagi cerita dan pengalaman atau sekedar cerita tentang peristiwa-peristiwa yang cukup berkesan dalam hari-harinya, termasuk tentang kisah asmara masing-masing.
Dua tahun sudah waktu berlalu, ucup pun telah berada di semester 4, Abdul telah mapan dalam usahanya. Keduanya telah mempunyai kekasih idaman hati mereka. Namun Abdul mulai ingin mengakhiri masa lajangnya karena apa lagi yang ia harapkan, usaha sudah punya, walaupun usia belum cukup dewasa, tapi dorongan untuk menikah tidak terbendung lagi, apalagi orang tua sang kekasih telah menanyakan tentang keseriusan hubungan mereka.
Setelah berbicara dengan keluarganya dan juga kepada Ucup, Abdul kemudian memantapkan untuk segera menikah.
Tidak lama setelah melamar, mereka pun menentukan hari akad. Gadis yang akan ia persunting adalah gadis lugu berusia 19 tahun yang merupakan anak kedua dari pemilik kontrakan yang ditempati Abdul.
Hari akad segera tiba, Abdul dan keluarganya sibuk sejak seminggu sebelumnya. Akad akan digelar di Jakarta, rumah calon mertua, pada hari Minggu pukul 09.00 Wib. Dua mobil kijang berangkat dari rumah Abdul pukul tiga pagi, di salah satu mobil tersebut terdapat Ucup yang meluangkan waktunya untuk menjadi salah satu saksi dalam akad pernikahan sahabatnya itu.
Akad berjalan dengan lancar dan sederhana tanpa adanya resepsi ayng rumit dan hiburan yang mewah hanya terdengar suara alunan musik pengiring marawis dari sebuah DVD player yang menggunakan pengeras suara dan sebuah janur kuning melambai di persimpangan gang yang menuju lokasi hajat. walaupun Abdul mengulangi ucapan akadnya sebanyak dua kali, entah karena gugup atau kenapa tapi di luar itu semuanya terkendali dan lancar. Usai bersilaturahmi dan photo-photo keluarga, bertepatan dengan suara adzan dzuhur, keluarga Abdul pamit untuk kembali pulang. Tucup ditinggal oleh keluarganya.
Menjelang sore, semuanya hampir telah beres, semua tetangga-tetangga beraktifitas seperti biasanya, hanya orang-orang yang memang sedang membantu di hajatannya masih membereskan barang-barang.
Malam telah tiba, mempelai tidak mau lama-lama berbincang-bincang dengan keluarga atau menonton sinetron “basi” bersama keluarga. Belum genap pukul sembilan malam, keduanya telah memasuki kamar pengantin yang telah di hias dan ditebari bunga melati. Apa yang terjadi kemudian???? Tentunya pembaca mempunyai imajinasi sendiri. Penulis tidak perlu menceritakan lagi.
Jam tujuh pagi jendela dan pintu kamar pengantin baru terbuka, udara pun berganti, udara yang penuh aroma asmara berganti dengan udara yang baru, udara yang masih segar, alami, dan membawa semangat hari.
Entah karena ingin berbagi kebahgiaan atau memang ekspresi kebahagiaan, Abdul tiba-tiba mempunyai niat menelpon Ucup untuk menceritakan MP (Malam Pertama). Dengan masih berkalung handuk, dan berhutang shalat subuh, Abdul mengambil telepon genggamnya dan mencari nama Ucup di Phonebook untuk segera ia hubungi.
Sambil menunggu giliran mandi, karena memang antri, Abdul menelpon Ucup dan menceritakan secara mendetail dan sistematis apa yang ia lakukan bersama istrinya semalam penuh. Cerita Abdul yang mendetail membuat Ucup tersenggal dan sesekali menelan ludah: “glek..glek..” 14 menit 28 detik sudah Abdul menceritakan pengalaman pertamanya itu kepada Ucup, pulsa tidak tergolong mahal, karena memang operator selular perang harga.
Belum mencapai cerita akhir, paman dari istrinya datang dari belakang Abdul menuju kamar mandi, abdul yang menghadap kamar mandi tidak mengetahui bahwa pamannya menuju kamar mandi. Dalam hal ini tentunya sang paman mendengar apa yang diceritakan oleh Abdul kepada sahabatnya itu. Kemudian sang paman menepuk bahu Abdul, abdul pun terkaget dan tersentak tubuhnya merespon seperti kena tegangan listrik 240 volt. “Apa yang kamu ceritakan? Apa kamu tidak tahu, kalau menceritakan pergumulan suami istri kepada orang lain adalah perbuatan syaitan?” Tanya sang paman yang kebetulan seorang ulama di daerah setempat. “e..iya Cing, ma’af..” Jawab Abdul sambil memutuskan hubungan telepon tanpa mengucapkan salam atau kata-kata akhir pembicaraan. “Persenggamaan dengan pasangan adalah rahasia, suami yang menceritakan apa yang terjadi diantara dirinya dengan istrinya di tempat tidur dengan ulah seperti itu adalah perbuatan syaitan, begitu pula dengan seorang istri, tidak boleh mencceritakan apa yang dilakukannya bersama suaminya di tempat tidur, karena itu perbuatan syaitan.
Rasulullah saw. Bersabda bahwa sesungguhnya sejelek-jelek manusia kedudukannya di sisi Allah besok pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mengumpuli istrinya dan istrinya mengumpuli suaminya kemudian salah satu diantara mereka menyebarkan rahasia kepada orang lain. Oleh karena itu, segeralah mengucapkan Istigfar dan memohon ampun kepada Allah swt.” Sang paman memberi nasehat pada ponakannya yang baru itu.
“Astagfirullah al adzim……….” Abdul mengikuti separuh dari nasehat pamannya, yang akan ia lanjutkan setelah bersuci. Karena kamar mandi telah kosong, abdul segera masuk kamar mandi untuk bersuci. Kini tinggal pamannya yang menungggu giliran antri kamar mandi

Rabu, 14 Oktober 2009

SEKSI ?

Bagaimana kriteria menurut Anda tentang wanita seksi? Memakai pakaian ketat? Terbuka? Bahkan fulgar?. Mungkin kebanyakan orang berpendapat seperti demikian. Hal ini ridak dapat kita salahkan karena memang tidak ada kriteria pasti tentang seksi. Apalagi pendapat seperti itu telah melekat di kalangan masyarakat luas.

Namun, kita cermati pernyataan seksi itu sendiri. Seksi mempunyai asal kata “seks”, seks tidak hanya berarti “hubungan badan” atau “alat-alat kelamin” saja, akan tetapi menunjukan jenis kelamin; wanita atau pria. Imbuhan -i tentunya merujuk pada sifat. Artinya menunjukan sifat kewanita-wanitaan atau kepria-priaan, tidak berarti menunjukan alat kelaminnya atau menunujukan organ-organ seks lainnya. Dapat dikatakan bahwa seksi itu adalah mempunyai sifat dan bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya serta selaras dengan norma yang ada.

Lalu seperti apa wanita seksi itu? Apa yang terbayang ketika Saya menyebutkan “Wanita”? bertutur kata lembut, sopan, berjalan indah, bersikap melindungi, merawat dan membawa kedamaian serta rasa nyaman, murah senyum, memakai pakaian wanita yang anggun dan sopan. Maka itulah seorang wanita yang seksi.

Lalu bagaimana jika ketika Saya Menyebutkan “Wanita”, Anda membayangkan wanita dengan bertutur kata tidak sopan dan seronok, mempunyai pinggul, dada yang besar, memperlihatkan lekukan-lekukan tubuh bahkan mempertontontonkan organ-organ seksnya. Maka anda sedang membayangkan wanita yang mengumbar bahkan mengeksploitasi seksualitas manusia, merusak kesucian seksualitas. Bukan menunjukan wanita yang seksi.

SEGI TIGA CINTA

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah cinta segitiga, bahkan diantara pembaca ada yang pernah terjebak dalam cinta segitiga. Dalam hal ini, Saya tidak perlu lagi menerangkan tentang cinta segitiga, karena Saya yakin pembaca telah mengetahui hal itu, akan tetapi juga diantara pembaca ada yang sedang mencari solusinya, karena Anda terjebak dalam keadaan yang membingungkan itu.

Di sini Saya tidak akan menerangkan lagi tentang cinta segitiga, namun di sini Saya akan menerangkan tentang segitiga cinta. Apa itu segitiga cinta??

Dalam buku Seraut Wajah Pernikahan, karya Wilson Nadeak, Manusia mengenal tiga jenis cinta dalam kehidupannya, yaitu:

  1. Cinta Eros

Raja Salomo adalah seorang raja yang terkenal di zamannya, Dia mengatakan bahwa orang yang memiliki cinta eros mencintai istrinya dengan cinta kasih yang senantiasa berani, yang bersuka cita terhadap istrinya. Dia mengumpamakannya dengan “rusa yang manis, kijang yang jelita”. Cinta eros melibatkan orang muda yang berkasih-kasihan dan terlibat dalam urusan perkawinan yang romantic. Dalam cinta ini ada sikap saling memberikan perlindungan satu pihak ke pihak lainnya.

  1. Cinta Fileo

Cinta anak kepada ibunya atau sebaliknya merupakan cinta fileo karena adanya aspek hubungan yang saling bersambut. Yang dirundung cinta fileo akan mengadakan komunikasi yang terbuka satu dengan lainnya. Ayah dan ibu terbuka dalam komunikasi dan persamaan perhatian diantara mereka saling membagi rasa. Seorang suami atau istri dapat terlibat cinta fileo dengan orang lain. Misalnya mereka senang bercakap-cakap tentang hobby masing-masing: pertemuan mereka senantiasa membuka peluang untuk saling terbuka dan saling memajukan tanpa di embeli oleh perasaan eros. Misalkan warga sekampung yang mengadakan rekreasi bersama ke suatu tempat yang mereka sukai.

  1. Cinta Agape

Cinta agape adalah bentuk lain dari sebuah cinta. Cinta ini merupakan kasih sayang yang amat luhur. Cinta ini tidak dapat di beli. Ia dimiliki oleh orang yang tidak mengenal dimensi paling tinggi dari kasih itu. Cinta ini tidak selama berkaitan dengan emosi atau ikatan hubungan keluarga. Agape tidak mengennal, ras, agama, dan bangsa, tidak membedakan status sosial.

Seseorang yang rela berkorban bukan untuk keuntungan pribadi adalah orang yang telah mengenal cinta agape. Cinta agape adalah suatu pilihan, artinya, sesuatu tindakan atau inisiatif yang diambil untuk memenuhi keperluan orang lain atau pasangan hidup yang sebenarnya ia mengambil prakarsa. Jika ia melihat seseorang dalam keadaan bingung, maka ia segera menawarkan diri untuk membantunya.

Cinta agapelah yang mendorong orang yang berkeluarga untuk menyelesaikan masalah yang timbul di dalam diri mereka, di tengah-tengah keluarga mereka, tanpa dibumbui kadar emosi yang berlebih-lebihan.

Kutipan dari buku: Seraut Wajah Pernikahan. Yogyakarta: kanisius, 1993 Karya Wilson Nadeak dalam bab 5. Cinta Segitiga dan Segitiga Cinta.

JANGAN ANGGAP REMEH PEKERJAAN ISTRI

Pernah berfikir bahwa pekerjaan seorang istri itu sama beratnya dengan pekerjaan suami?

Mari kita perhatikan; seorang istri terbangun pagi-pagi jauh sebelum jam berangkat kerja suami atau berangkat sekolah anak. Istri mempersiapkan segala persiapan untuk sarapan pagi sekeluarga, terkadang suami dan anak minta dipersiapkan barang-barang yang akan dibawa ke tempat kerja atau sekolah. Setelah selesai mempersiapkan sarapan, kemudian ia membereskannya dan mencucinya dengan cucian-cucian lain yang tersisa sebelumnya. Pakaian sekeluarga yang begitu banyaknya hampir setiap hari ia cuci. Begitu selesai mencuci pakaian yang begitu menumpuk dan piring-piring yang begitu banyaknya, ia kemudian mulai bersih-bersih di rumah, setiap kamar, ruangan, bahkan halaman rumah ia bersihkan. Bahkan terkadang ia mengepelnya.

Belum kering cucian, istri sudah mulai mempersiapkan makan siang untuk kedatangan suami atau anak-anak. Menu makanan tentunya harus berbeda, dan itu dilakukan setiap hari, sehingga kerap merasa kehabisan menu.

Pekerjaan istri seperti itu adalah rutinitas sehari-hari, di lakukan di tempat yang sama, dengan pekerjaan yang sama, suasana dan pemandangan tiap hari tidak banyak berubah. Tentunya hal itu sangat membosankan, hidup mereka terasa tidak berputar dan berwarna sehingga istri terkadang merasa kelelahan secara fisik dan psikis. Maka alangkah baiknya jika sang suami kerap mengajak istri dan keluaga berlibur atau sekedar mengunjungi tempat-tempat yang indah seperti taman kota atau lain sebagainya.

Bayangkan, tiap hari melakukan hal yang sama dengan melihat pemandangan dan suasana yang itu-itu juga, tentunya itu membosankan. Maka pantas jika seorang istri ingin bekerja layaknya seorang laki-laki yang bekerja di luar sana, memiliki kebebasan yang sama, memiliki penghasilan sendiri, ingin suasana baru.

Namun, perlu disadari bahwa dalam rumah tanggga harus ada pembagian tugas. Tugas ini harus sesuai dengan potensinya masing-masing. Wanita atau istri dipercaya merawat atau mengurus anak-anak dan rumah tangga karena seorang wanita atau ibu sangat amat kasih dan lembut merawat seorang anak, tangan mereka lembut, ucapannya santun, membawa rasa nyaman dan damai, bersikap melindungi, menjaga, merawat, bersikap tertib, rapih, dan bersih sehingga istri di percaya mengurus anak dan rumah tangga termasuk juga dalam mengurus keuangan. Seorang istri tentunya boleh-boleh saja bekerja, mengembangkan dan mengaplikasikan potensi pendidikan dan keterazmpilan adalah hak setiap orang akan tetapi tugas seorang istri tidak boleh terbengkalai. Maka, perlu adanya seleksi pekerjaan supaya tugas seorang istri pun tidak terabaikan. Misalkan, bekerja sebagai penjahit, berdagang di rumahan, guru les privat, atau mendirikan usaha rumahan (home industri), dan lain sebagaiya.

Lalu bagaimana jika mendatangkan pembantu saja? Mendatangkan pembantu boleh-boleh saja jika memang mampu dan diperlukan. Akan tetapi, pembantu tugasnya hanya membantu dan tidak menggantikan tugas seorang istri. Mengurusi rumah tangga bukan suatu penghiaan bagi istri namunitu merupakan tugas yang mulia bagi seorang istri.

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ali Bin Abi Thalib, Ia telah bercerita kepada Ibnu Abad; “Istriku ini sudah biasa memutar sendiri alat penggiling sehingga kulit tangannya menjadi tebal dan membawa kantung air sehingga muncul guratan pada ehernya. Selain itu, Fatimah juga senantiasa menyapu sehingga pakaiannya berdebu. Kemudian ada beberapa orang pembantu mendatangi Rasulullah saw. Maka kukatakan: “andaisaja kamu datang dan meminta seorang pembantu kepada ayahandamu”. Kemudian Fatimah mendatangi Beliau namun disana beliau sedang berbincang-bincang dengan beberapa orang. Keesokan harinya beliau mendatangi Fatimah dan berkata: “Ada perlu apa kemarin kamu datang ke rumah?” Fatimah terdiam. Lalu kukatakan: “aku beritahukan kepadamu, ya Rasulullah, Fatimah telah memutar sendiri alat penggilingan sehingga kulitnya dan mengangkut kantung air di pundaknya sehingga membekas guratan di lehernya. Kemudian ketika ada sejumlah pembantu datang ke rumahmu, Aku menyuruhnya meminta seorang pembantu supaya ia tidak terlalu capai.’

Maka Rasululllah saw. Bersabda: “Wahai Fatimah, bertakwalah kepada Allah SWT, tunaikan kewajibanmu kepada Rabb-mu dan kerjakan seluruh tugas rumah tanggamu. Jika engkau hendak berangkat tidur, maka bertasbihlah tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, dan betakbir tigapuluh tiga kali, sehingga semuanya berjumlah 100 kali. Yang demikian itu lebih baik bagimu daripada seorang pembantu. “

Maka Fatimah pun manjawab; “Aku rela terhadap perintah Allah swt dan Rasul-Nya.” Sehingga Rasulullah tidak memberikan seorang pembantu

SUAMI - ISTRI = SUPIR - KONDEKTUR

Kehidupan rumah tangga sering di analogikan oleh masyarakat dengan beberapa hal. Misalkan, dengan suatu kendaraan, seperti: mobil, behtera dan sebagainya.
Penganalogian itu ditambah dengan peran suami-istri. Ada yang menganalogikan suami-istri sebagai supir dan penumpang, karena dianggap bahwa suami adalah pemimpin dan istri sebagai pengikut saja.
Namun, bagi saya penganalogian tersebut kurang baik. Karena jika seperti itu, posisi istri hanya mengikuti saja apa yang suami lakukan yang dalam hal ini dianalogikan sebagai sopir, tidak peduli dengan kerja dan keputusan supir, penumpang hanya menuntut supaya diantar ke tempat tujuan, dan menilai untung-rugi.
Bagi saya, penganalogian itu akan lebih baik jika dibandingkan sebagai supir-kondoktur. Kenapa demikian?
Kita lihat mereka? Mereka membagi tugas sesuai dengan keahliannya, supir bertugas mengendalikan kemudi dan kondektur bertugas mencari penumpang dan mengurus keuangan, kondektur yang mengatur pengeluaran seperti untuk bayar tol, bensin, dan untuk setoran. Mereka bekerja sama menuju ke suatu tempat, bekerja sama mencari rizki, tidak ada penilaian untung rugi, mereka membagi tugas, dan mereka saling membantu tugas masing-masing.
Supir yang tugasnya menyetir tidak hanya terfokus menyetir, tapi dia juga jeli melihat lurus dan terkadang ke sebelah kanan mobil untuk mencari penumpng yang merupakan tugas pokok supir. Kondektur juga membantu supir mengawasi mobil lain ketika mobilnya hendak berbelok.
Seorang istri tidak hanya diam menunggu dan melihat serta menikmati hasil kerja suami apalagi banyak menuntut layaknya seorang penumpang yang hanya diam menunggu sampai tiba di tujuan dan terkadang banyak menuntut atau kerap asik sendiri, tidak peduli terhadap tugas supir, tidak peduli bisa menyetir atau tidak.
Jika penganalogian suami-istri adalah dengan supir-kondektur, maka apakah sebuah rumah tangga akan berlangsung harmonis dan bahagia?
Keutuhan rumah tangga itu akan bertahan dan membawa kebahagiaan jika suami-istri bertekad bersama-sama membentuk keluarga yang utuh dan harmonis. Tidak hanya seorang suami atau istri saja. Keduanya berusaha membentuk keluarga yang baik, jika hanya satu pihak saja yang berusaha kemudian pihak lainnya hanya diam bahkan merusak, maka keluarga tersebut rentan percekcokan dan rumah tangganya akan sulit untuk dipertahankan.
Dalam hal ini juga perlu adanya pembagian tugas antara suami-istri. Pembagian tugas ini bukan merendahkan salah satu pihak, akan tetapi berdasarkan potensi yang dimiliki masing-masing.
Seorang supir yang memang memiliki keahlian mengemudi, maka ia bertugas mengemudi, kondektur tentunya harus terampil mengatur keuangan dan jeli mencari penumpang, dia pun sebaiknya bisa mengemudi mobil, karena jika supir dalam keadaan tidak baik sehingga ia tidak bisa mengemudi, maka kondektur siap menggantikan supir.
Hal yang sama dalam rumah tangga, suami yang memiliki tenaga lebih, maka ia betugas mencari nafkah keluarga. Istri yang lemah lembut, penuh kasih, bersikap rapi, bersih, dan suka akan keindahan, maka ia dipercaya mengurusi anak-anak dan rumah tangga, namun istri pun sebaiknya bekerja dan memiliki penghasilan. Ini mungkin terdengar sangat memberatkan istri, padahal jika kita fikirkan kembali, itu merupakan kebaikan bagi dia dan keluarganya sendiri. Suami tidak selamanya mampu bekerja dan sehat, rejekipun tidak selamanya lancar, penghasilan istri dapat menjadi “ban serep” bagi ekonomi keluarga. Tidak perlu bekerja keras layaknya seorang suami atau laki-laki pada umumnya, namun industri rumahan atau pekerjaan ringan sangat baik baginya karena tugasnya untuk mengurusi rumah tangga dan anak-anak tidak boleh terabaikan.
Begitu pula suami, perlu juga membantu tugas istri. Mendidik anak bukan hanya tugas seorang Ibu akan tetapi sosok ayah begitu penting bagi anak, pekerjaan rumah yang berat perlu diambil alih oleh suami, seperti mengganti genteng yang bocor, merapihkan rumput-rumput halaman dan lain sebagainya, bila perlu, suami pun belajar memasak. Karena jika istri dalam keadaaan tidak baik, sedang hamil, atau melahirkan maka suami tidak kerepotan lagi karena ia bisa masak dan mencuci sendiri.
Bahkan Rasulullah saw. Pun kerap mengerjakan apa yang biasa seorang istri kerjakan.
Diriwayatkan Imam Bukhari dalam Kitab Faathul Baari; Ketika ditanya tentang apa yang dikerjakan Rasulullah saw ketika di rumah, maka Aisyah Radhiallahu ‘anha menjawab: “Beliau senantiasa membantu urusan rumah tangga, dan jika waktu shalat tiba, maka beliau pun pergi mengerjakan shalat.”
Sedangkan dalam riwayat Imam Ahmad, Bahwa Aisyah Radhiayallahu ‘Anha ditanya tentang rasulullah saw di rumah, maka Aisyah menjawab; “beliau menjahit pakaiannya, membetulkan sandalnya, dan mengerjakan apa-apa yang biasa dilakukan suami di rumah mereka.”

Minggu, 24 Mei 2009

JENIS SELAPUT DARA



Secara embriologi, organ reproduksi pria dan wanita sama. Namun pada perkembangan selanjutnya, organ reproduksi antara wanita dan pria mengalami perbedaan anatomi. Tidak hanya antara wanita dan pria saja, perbedaan bentuk alat kelamin pun terjadi pada sesama wanita, selaput dara misalkan.

Anggapan masyarakat umum, masih terdapat penilaian yang “menyesatkan” tentang selaput dara. Masyarakat umum masih beranggapan bahwa wanita yang pada malam pertama (persetubuhan pertama) tidak terdapat darah di alat kelaminnya, maka wanita itu dianggap tidak perawan lagi. Hal ini tentu merugikan kaum wanita. Orang yang mempunyai pemikiran seperti itu amat naïf sekali, karena sesungguhnya selaput dara wanita memiliki fleksibilitas yang berbeda, sehingga bisa saja robek saat melakukan aktivitas atau kecelakaan. Bahkan beberapa diantara wanita tidak memiliki selaput dara sejak ia dilahirkan.

Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa wanita memiliki bentuk selaput dara yang berbeda. Berikut adalah penjelasan bahwa selaput dara itu memiliki bentuk yang tidak seragam. Dengan harapan agar masyarakat tidak memiliki lagi pemikiran “menyesatkan” seperti yang telah saya jelaskan di atas:

Annular:

Selaput dara seperti ini tidak memiliki selaput dara, biasaya ini masalah genetik. Perdarahan saat berhubungan seks pertama sekali kemungkinan besar tidak akan terjadi.

Septate:

Selaput dara seperti ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka

Cibriform:

Selaput dara seperti ini juga ditandai beberapa lubang yang terbuka, tapi lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.

Introitus:

Selaput dara ini merupakan jaringan selaput dara “sisa” yang belum robek setelah pernah melakukan hubungan seks atau karena kecelakaan/peristiwa tertentu.

Impervorate:

Selaput dara jenis ini tidak memiliki lubang sama sekali. ini merupakan kelainan genetika dan wanita yang memili selaput dara ini akan kesulitan untuk mnstruasi. Darah akan tertahan di dalam vagina karena tertahan oleh selapt dara yang tidak memiliki lubang sama sekali dan kemungkinan akan berrakibat buruk, seperti timbulnya tumor.

Setelah seorang perempuan mengalami menstruasi yang pertama kali, lubang pada selaput dara dapat bertambah lebar. Namun, jika robek atau terkoyak karena senggama atau karena kejadian tertentu, selaput dara tidak dapat dikembalikan menjadi utuh seperti semula.
Dari kiri ke kanan : Annular, Septate, Cibriform, Introitus

sumber:

- http://www.deedaad.com/indonesia-news/3045-oo-ternyata-selaput-dara-bervariasi.html

- http://izzasyifa.wordpress.com/2007/02/05/macam-macam-bentuk-selaput-dara

Senin, 18 Mei 2009

SEKSUALITAS DALAM PSIKOANALISA


Masyarakat umum beranggapan bahwa seksualitas seksualitas hanya dipandang dari segi genital saja atau yang disamakan dengan cara-cara berhubungan badan saja. Sigmund Freud, ilmuan yang tidak asing lagi di telinga para akademisi terutama di jurusan psikologi, dalam teori psikoanalisanya memperlihatkan bahwa pengertian seksualitas mempunyai isi yang lebih kompleks;

Hal yang penting untuk diketahui dalam masalah perkembangan seksualitas manusia yang dialami pada masa kecil. Adalah bahwa pada masa kanak-kanak, seksualitas masih bersifat bi-seksual; artinya perbedaan psikoseksual antara pria dan wanita merupakan buah hasil suatu perkembangan. Bagaimana ia merasa menjadi laki-laki atau perempuan adalah hasil dari asuhan orang tuanya atau lingkungan. Kita bisa melihat bahwa ketika anak perempuan di pakaikan gelang, kalung, rok, dan lain sebagainya, ketika itulah orang tua membentuk anak perempuannya itu menjadi seorang perempuan. Berbeda halnya dengan orang tua yang mendambakan seorang anak perempuan sedangkan anak yang lahir adalah laki-laki. Jika orang tua ini tidak mau menerima keadaan maka mungkin si anak akan diberi mainan, warna-warna mainan, cara asuh, atau bahkan pakaian akan diberikan yang lumrah dipakai oleh anak perempuan. Jika hal ini terjadi, maka si anak cenderung akan merasakan menjadi seorang anak perempuan.

Mula-mula seksualitas anak kecil baik perempuan atau laki-laki adalah sama, bahkan secara embriologi, alat kelamin manusia baik perempuan atau laki-laki adalah sama, namun pada perkembangan selanjutnya memiliki perkembangan yang berbeda. Sehingga membentuk penis bagi laki-laki dan vagina pada perempuan. Yang lebih ektrem lagi, penis dan vagina memiliki persamaan. Batang penis sering diidentikan dengan klitoris pada vagina, scrotum diidentikan dengan labia mayora, testis dengan ovarium. ketika lahir bayi memiliki daerah erogen yang sama yaitu mulut. Bayi akan merasakan kepuasan jika ia telah menyusui, kemudian beralih pada anus atau anal, mereka akan senang buang air besar atau kecil sembarang. Di sinilah toilet training perlu diberikan pada anak. Pada periode ini, seksualitas genital belum memainkan peranan.

Berdasarkan cara-cara dalam menyalurkan energi libidinalnya, maka perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi; fase oral, anal, phallic dan fase genital.

Pada fase phalic, kepuasan seksualitas masih berkisar pada dirinya sendiri (otoerotisme), pada fase ini anak-anak mungkin akan melakukan masturbasi, namun lama kelamaan ia akan mencari objek di luar dirinya.

Objek pertama yang dipilih ialah ibunya. Freud menyebutnya “Oidipus Complex”. yaitu bahwa keinginan erotis anak laki-laki terarah pada ibunya, sedangkan ayah berada pada posisi pesaing, sehingga anak laki-laki akan lebih dekat dengan ibunya dibandingkan dengan ayahnya. Akan tetapi, Freud menegaskan bahwa hal ini berada pada alam bawah sadar. Freud juga menggaris bawahi ambivalensi perasaan yang menyertai oidipus complex. Dengan ambivalensi perasaan yang dimaksudkannya bahwa cinta akan ibu bisa saja berbarengan dengan agrevisitas, sedangkan benci terhadap ayah dapat tercampur dengan simpati, sehingga oidipus complex tidak begitu kentara apalagi hal ini berada pada alam bawah sadar. hal yang sama berlaku juga bagi anak perempuan.

Pada proses perkembangannya, anak-anak akan menemukan perbedaan anatomis antara kedua jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Untuk seterusnya dialami oposisi antara laki-laki sebagai pemilik penis dengan anak perempua yang tidak memilikinya. Hal ini disebut sebagai “Castration Complex”, dalam castration complex ini terjadi kecemasan anak laki-laki akan kehilangan penisnya, dan anak perempuan menderita karena tidak memiliki penis. Hal ini juga berada pada taraf alam bawah sadar. Bagi anak laki-laki, castration complex mengakhiri masa oidipus complex. Hal itu berlangsung sekitar umur enam-tujuh tahun.

Dengan itu perkembangan psikoseksual masa anak sudah selesai, lalu menyusul “Periode Latensi“. Dalam periode ini moralitas mencampuri masalah psikoseksual sehingga aktifitas pemuasan libido genital akan berkurang.

Waktu masa pubertas, seksualitas terbentur pada “hambatan-hambatan” moral yang dulu dalam enam tahun pertama belum ada. Dalam tahap ini orientasi seksual sudah mengarah pada persetubuhan sebagai tujuan pemuasan seksualnya, kompleks oidipus sudah dapat diatasi. Remaja laki-laki mulai mengarahkan keinginannya kepada wanita lain dari ibunya. Begitu juga dengam perempuan, akan tetapi remaja perempuan masih terikat pada ayahnya sebagai model bagi pilihan objeknya. Sebagian libidonya dapat disublimir oleh hal lain sehinggga timbulah rasa persahabatan, solidaritas, dan lain sebagainya yang begitu penting bagi kehidupan sosialnya.

Sumber:

Sigmund Freud. Memperkenalkan Psikoanalisa Lima Ceramah. Tenerjemah dan Pendahuluan, K. Bertens. (Jakarta: PT Gramedia, 1983)

Mandi Wajib


Mandi berarti mengalirkan air pada seluruh tubuh, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan niat mandi. Bagi orang yang akan mengerjakan shalat atau membaca alquran, tidak sah jika ia memiliki hadats besar. Hadats besar disebabkan karena keluar air mani, bersetubuh, haid, gila, nifas, dan melahirkan. Hadats besar dapat dihilangkan dengan mandi junub/janabat atau mandi wajib. hukum mandi janabat adalah wajib.

Syarat sah mandi wajib

  1. Islam
  2. tamyiz
  3. tidak sedang haid dan nifas
  4. tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainya air ke badan dan tidak ada sesuatu di badan yang dapat merubah sifat air.
  5. menggunakan air suci dan mensucikan

rukun-rukun mandi wajib

  1. niat niai ini dibaca di dalam hati pada saat memulai membasuh bagian manapun dari tubuh (bersamaan dengan siraman air pertama). Lafadz niat mandi wajib:

“NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI FARDHAN LILLAHI TA’AALAA” (Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta’ala)

  1. membasuh seluruh tubuh dengan air sampai rata (seluruh kulit, rambut, sela-sela, semuanya harus tersirami air). Diutamakan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan.
  2. menghilangkan najis bila terdapat atau melekat pada tubuh.

Sunnah-sunnah mandi wajib:

  1. menghadap kiblat
  2. membaca basmalah terlebih dahulu
  3. membersihkan kemaluan terlebih dahulu jika telah bersetubuh
  4. berwudhu sebelum mandi
  5. menggosok-gosokan tangan keseluruh tubuh
  6. mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan
  7. menghilangkan kotoran.

Yang menyebabkan mandi wajib:

Bagi Pria dan Wanita:

  1. masuknya hasyafah pada farji (qubul atau dubur) walaupun milik hewan
  2. bersetubuh (walaupun tidak keluar air mani)
  3. keluar air mani (baik disebabkan karena bersetubuh, onani/masturbasi, terburu-buru, atau mimpi)

ciri-ciri air mani:

- saat keluar terasa nikmat

- keluarnya memancar/muncrat dan atau tersendat-sendat

- jika masih basah beraroma seperti adonan roti, atau bau pandan, mayang korma.

- Jika sudah kering seperti bau putih telur.

  1. mati yang bukan mati syahid

khusus bagi wanita:

  1. haid
  2. nifas
  3. melahirkan

sumber bacaan:

- K. Waqid Yusuf dkk. SKIA Syarat-syarat Kecakapan Ibadah Amaliah (Madura: Pondok Pesantren Annuqayah Latee, 2006)

- Seadie, Ahmad. Penuntun Shalat Lengkap dilengkapi dengan doa-doa dan wirid.. (Jakarta: Rica Grafika, 1996)

- Qadli Abu Syuja’ al Ashfahani. Kitab Fiqh Ringkas. Penerjemah, Abbas, Siradjuddin Abbas. (Jakarta: Pustaka Tarbiyah Jakarta, 1981) cet. 2

Kemandulan


Kemandulan atau infertilitas didefinisikan sebagai hilangnya kemampuan untuk melahirkan seorang anak. Secara klinis, suatu pasangan dikatakan mandul apabila tidak terjadi kehamilan setelah hubungan seks selama 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Kemandulan bisa bersumber dari factor laki-laki, factor wanita, atau dari keduanya.

Factor wanita:

Penyakit tuba fallopi yang disebabkan oleh penyakit peradangan pelvis, penyakit menular seksual (seperti gonore, chlamidia, candidiasis), aborsi septic, pascaoperasi, dan kadang-kadang akibat penggunaan alat kontrasepsi IUD[1]. Terjadi penyumbatan tuba fallopi biasanya pada ujung tuba yang berfimbria di bagian distal.

Kelainan oosit adalah kegagalan ovulasi. Kegagalan ovulasi atau anovulasi bisa bersifat sementara dan bisa besifat permanen. Penyebab utama dari kelainan oosit ini adalah karena kelainan berat badan dan komposisi tubuh, latihan fisik yang berat, stress, dan perjalanan jauh. Kelainan oosit ini akan lebih sering terjadi pada wanita yang berumur di atas 40 tahun.

Endometriosis merupakan kelainan yang sering ditemukan pada wanita infertilitas; ditandai oleh adanya jaringan yang menyerupai endometrium di luar lokasi normalnya pada dinding uterus.

Mioma merupakan tumor jinak pada otot polos uterus.mioma dapat terletak di dalam maupun di luar uterus. Miom mengubah bentuk rongga uterus dan dapat menyumbat tuba fallopi sehingga menurunkan kemungkinan kehamilan.

Ketidak seimbangan tingkat keasaman vagina (Ph) dapat mematikan sperma. Tingkat keasaman yang seimbang adalah 3,5 bagi asam dan 3,5 bagi basa.

Selain alas an di atas, infertilisasi wanita juga bisa diakibatkan oleh pecahnya apendiks (usus buntu), atau kesalah operasi (mal praktek) saat operasi pada pelvis (panggul), atau bisa juga akibat alergi wanita terhadap protein yang terkandung dalam air mani.[2]

Factor Laki-laki:

Kelainan pada sperma misalkan rendahnya jumlah sel sperma atau lemahnya gerakan sperma dapat menyebabkan kemandulan. Hal ini dapat terjadi akibat dari seringnya skrotum menerima panas, misalkan sering memakai celana dalam yang ketat, sering berendam di air panas, sering duduk terlalu lama, atau kurangnya stimulasi hormonal pada testis atau kegagalan gonad.

Kehamilan juga bisa diakibatkan oleh kelainan anatomi (varikokele) yaitu kelainan pembuluh darah di sekitar testis; tidak turunnya testis, cacat lahir.

Penyumbatan vas deferent, penyumbatan yang diinduksi oleh pembedahan dengan maksud vasektomi, menyebabkan sperma tidak bisa keluar.

Kerusakan pada leher kandung kemih, penyakit syaraf, diabetes kronis dapat menyebabkan sperma mengalir ke kandung kemih saat ejakulasi.



[1] Linda J. Heffner dan Danny J. Schust. At a Glance Sistem Reproduksi edisi kedua. Penerjemah, Vidhia Umami. (Jakarta: Erlangga, 2006) h. 76

[2] Abul Fadl Mohsin Ebrahim. Isu-isu biomedis dalam persfektif Islam. Aborsi, kontrasepsi, dan mengatasi kemandulan. Penerjemah, Sari meutia. (Bandung, Mizan, 1997) h.99

Macam-macam Darah Wanita


  1. Darah Haid

Darah haid adalah darah yang keluar dari rahim wanita akibat dari “peleburan” ovum ke dinding rahim karena tidak dibuahi oleh sperma. Setelah ovum “melebur” pada dinding rahim, otak akan “memerintahkan” pada rahim untuk mengadakan gerakan otot rahim. Gerakan otot rahim ini seperti “memerah” ovum yang telah melebur tadi sehingga menghasilkan darah, kemudian darah keluar dan mendorong cairan pada yang menutup leher rahim (serviks). Darah yang keluar warnanya hitam kemerah-merahan dan panas. Masa pendarahaan haid paling sedikit satu hari dan paling lama ± 15 hari. Namun pada umumnya pendarahan haid berlangsung sekitar satu minggu. Anak wanita yang berusia 9 tahun sudah dapat menstruasi/haid. Darah yang keluar ketika masih berumur 9 tahun kurang dari 16 hari, sudah termasuk darah haid.

Wanita yang sedang haid dilarang melakukan hubungan seks dengan suaminya karena alasan kesehatan kedua pasangan tersebut.

  1. Darah Istihadhah

Darah istihadhah adalah darah yang keluar pada hari-hari selain hari haid/menstruasi atau nifas. Wanita yang istihadhah tetap diwajibkan melaksanakan shalat dan puasa atau ibadah-ibadah lainnya. Namun sebelum shalat, hendaklah membalut darahnya tersebut dan menutup kemaluannya dengan pembalut. Tutup tersebut harus tidak tampak di luar kemaluan, sebab jika nampak, berarti ia menanggung benda najis. Tutup tersebut hanya cukup untuk satu fardhu dan beberapa pekerjaan sunnah. Wanita yang sedang istihadhah diperbolehkan melakukan hubungan seks dengan suaminya.

  1. Darah Nifas

Darah nifas adalah darah yang keluar sesaat sesudah persalinan dan sebelum 15 hari setelah melahirkan. Pada umumnya nifas berlangsung selama 40 hari. Namun ada yang berlangsung hingga 60 hari.

  1. Darah Wiladah

Darah wiladah ini merupakan darah yang keluar bersamaan dengan keluarnya bayi atau sebelumnya.

sumber bacaan:

- K. Waqid Yusuf dkk. SKIA Syarat-syarat Kecakapan Ibadah Amaliah (Madura: Pondok Pesantren Annuqayah Latee, 2006)

Ada Sedekah Dalam Seks


Seks atau senggama tidak hanya aktifitas fisik semata, seks adalah suatu kegiatan yang sifatnya sosial. Tidak ada objek dalam berhubungan seks, kedua pasangan memiliki hak untuk dipuaskan dan memuaskan pasangannya. Oleh karena itu, tidak pantas bagi kedua pasangan yang mengeluarkan istilah “kalah” dalam berhubungan seks. Hubungan seks bukan ajang untuk saling mengalahkan atau berlomba siapa yang orgasme duluan. Akan tetapi merupakan sebuah ekspresi kasih sayang sehingga saling memberikan kepuasan seksual diantara keduanya. Mulai dari sekarang, hindari sikap, perkataan yang merendahkan pasangan anda dalam berhubungan seks.

Rasulullah saw. Bersabda kepada para sahabat beliau, “Dalam persetubuhan yang kalian lakukan ada sedekah.” Para sahabat beliau terkejut lalu bertanya, “Bagaimana bisa salah seorang dari kami memuaskan hasratnya lalu ia dianggap bersedekah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Bukankah jika ia melakukannya dalam situasi yang haram (bukan istrinya) maka ia berdosa? Maka jika ia melakukannya secara sah, terhitung baginya sedekah.”[1]

Persetubuhan dalam hadits tersebut tentunya persetubuhan yang baik, toleran, manusiawi, dan tidak melanggar aturan agama.

Alasan mengapa hubungan seks terhitung sedekah adalah sebagai berikut:

- hubungan seks tidak hanya sekedar aktivitas fisik dan pemuas nafsu belaka, tetapi juga ekspresi kasih sayang sehingga kedua pasangan saling memberikan kepuasan/kenikmatan.

- Hubungan seks harus toleran/tidak egois. Kedua pasangan tentunya perlu membicarakan mana yang ia rasa nyaman dan tidak nyaman. Islam mengajarkan agar tidak mencabut penis ketika telah ejakulasi hingga istri tidak merasakan orgasme.

- Hubungan seks adalah sesuatu yang sakral/suci. Melakukan seks demi mencapai keridhaan Allah.

Rasulullah saw. Bersabda, “Tiga hal terhitung sebagai kekurangan pada seorang laki-laki. Pertama, menemui seseorang yang ia ingin kenal, dan membiarkannya pergi sebelum mencari tahu namanya dan keluarganya. Kedua, menolak kemurahan hati seseorang kepadanya. Dan ketiga, menghampiri istrinya dan bersetubuh dengannya tanpa terlebih dahulu berbicara padanya dan meraih keintimannya, memuaskan kebutuhunnya dari istrinya sebelum istrinya memuaskan kebutuhannya darinya.” (H.R. Dailami).[2]

Hadits ini tentu benar adanya, suami terkadang egois. Ketika ia menginginkan untuk berhubungan seks, ia langsung ke penetrasi, dan setelah ejakulasi, ia langsung tidur. lebih-lebih suami menganggap istrinya frigid (dingin) dalam berhubungan seks, tidak merespon rangsangan-rangsangan dari suami. Padahal jika kita teliti dengan seksama, yang menyebabkan hal itu terjadi adalah suaminya sendiri yang tidak memberikan rangsangan seksual terlebih dahulu kepada istrinya. Istri seperti ruangan tertutup, untuk membuka gairah seksualnya perlu rangsangan yang baik seperti dengan mengeluarkan kata-kata mesra, gurauan, sentuhan-sentuhan, dan ciuman mesra.

Rasulullah saw. Bersabda, “Janganlah diantara kalian mendatangi istrinya seperti binatang. Adalah lebih patut baginya untuk mengirimkan pesan sebelum melakukannya”. “Apa yang dimaksud pesan itu wahai Rasulullah?” mereka bertanya. Beliau saw. Menjawab, “Ciuman dan kata-kata (rayuan).” (H.R. Dailami)[3].

Al Ghazali berkata, “Persetubuhan hendaknya dimulai dengan kata-kata yang lembut dan ciuman.” Al Zabidi menambahkan, “hal ini bukan hanya di pipi dan di bibir; ia (suami) hendaknya membelai payudara dan puting susu, serta setiap bagian tubuh istrinya.”[4]

Sumber bacaan: Hassan Hatout. Pendidikan seks islami. Penerjemah, Yudi. (Jakarta: Pustaka Zahra, 2005)



[1] Hassan Hatout. Pendidikan seks islami. Penerjemah, Yudi. (Jakarta: Pustaka Zahra, 2005) h. 46

[2] Ibid., h. 47

[3] Ibid,. h.49

[4] Ibid,. h. 50

Selasa, 12 Mei 2009

SEKS KETIKA MENSTRUASI

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka Telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

(Q.S. al Baqaarah: 222)

Menurut Muhammad Ali al-Sayis, ayat itu untuk menjawab pertanyaan orang-orang Arab jahiliyah yang melarang perempuan yang sedang haid untuk tinggal serumah dengan suaminya dan minum pada gelas yang dipakai minum oleh anggota keluarga yang lain.[1]

Untuk menjawab pertanyaan itu turunlah ayat ini untuk menegaskan bahwa yang haram hanyalah melakukan hubungan seks (penetrasi) dengan wanita yang sedang haid. Jadi, mereka tetap tinggal dirumahnya, makan, minum, dan tidur seperti biasanya.

Menurut syari’at, lamanya periode menstruasi adalah 3-10 hari. Jika perdarahan kurang dari 3 hari maka itu bukan haid. Dan jika perdarahan lebih dari 10 hari maka hari-hari selebihnya itu tidak termasuk haid, melainkan istihadhah. Dalam masa istihadhah ini, hubungan seks boleh dilakukan.[2]

Aisyah ra. berkata: “Apabila salah seorang diantara kami sedang haid, lalu Rasulullah hendak mencumbunya, maka beliau meyuruh dia untuk memakai kain di atas tempat keluarnya darah haid setelah itu beliau mencumbunya.[3]

Hubungan seks (jima’) saat istri haid memang dilarang. Artinya penetrasi penis ke vagina tidak boleh dilakukan. Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw. Bersabda: “barang siapa orang yang menyetubuhi istri yang sedang haid atau menyetubuhi istri pada duburnya atau ia mendatangi tukang dukun, maka ia telah kufur terhadap alquran yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.”[4] Akan tetapi tidak memutuskan keintiman dengan istri. Keintiman atau kemesraan lain boleh dilakukan dengan istri asalkan tidak melakukan penetrasi. Pasutri masih dapat melakukan keintiman lainnya selain dengan penetrasi misalkan dengan mencium, memeluk, atau bersenda gurau dengan istri secara romantis.

Haid adalah akibat dari tidak terjadinya pembuahan, sehingga ovum melebur di di dinding uterus yang kemudian terjadi kontraksi otot uterus yang berakibat pada keluarnya darah dari dinding uterus/rahim (seperti memeras air pada sponge). Kontraksi uterus yang “memeras darah” membuat selaput uterus mudah terkena infeksi seperti hanya anggota badan yang terkelupas kulitnya. Oleh karena itu, selain karena rasa sakit, penetrasi saat haid dilarang karena berpotensi menularkan penyakit. Jika hal ini terjadi, maka akan berakibat buruk, beberapa penyakit dapat bermunculan seperti, kanker serviks, kanker rahim, atau kanker ovarium.

Sebelum darah haid keluar, serviks tertutup oleh gumpalan lendir. Tertutupnya gumpalan lendir ini membuat Pola Dasar Tidak Subur (PDTS). Artinya sperma tidak dapat masuk ke dalam uterus (terhalang oleh gumpalan lendir di serviks) yang berakibat pada kegagalan pembuahan (bertemunya sel sperma dan sel ovum). Ketika masa sekresi haid, lendir itu terdorong keluar bercampur dengan darah haid. Inilah mengapa darah haid disebut “kotor”.

Maha Suci Allah dengan segala Firman-Nya. Begitu sayangnya Allah kepada manusia sehingga hal bersetubuhpun Allah beritahukan lewat Al-Qur’an.

Segala Puji bagi Allah yang menguasai langit dan bumi....



[1] Sudirman Tebba. Ayat-ayat Seks. (Ciputat: Pustaka ir Van, 2006) h.142

[2] Hassan hathout. Panduan Seks Islami. Penerjemah, Yudi. (Jakarta: Pustaka Zahra) h. 55

[3] Ibid h.86

[4] Abi Maryam Majdi as Sayyid. 30 Pesan Nabi di Malam Pengantin. Penerjemah, Ghazali Mukri. (Yogyakarta: Salma Pustaka, 2003) h.89

ORAL SEKS


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Oral seks, atau fellatio atau sering juga disebut cunillingus adalah rangsangan seksual terhadap alat kelamin dengan menggunakan mulut. Oral seks biasanya dilakukan pada saat-saat tertentu. Misalkan jika wanita/istri sedang mengalami haid sedangkan suami mengajak untuk berhubungan seks, istri sedang hamil, keputihan, atau dilakukan pada pasangan yang sedang menjalani kontrol kelahiran. Akan tetapi, oral seks juga dilakukan pada fore play untuk membangkitkan gairah pasangan. Imam Musa al Kazhim ditanya, “Dapatkah seseorang mencium kemaluan istrinya?” Imam menjawab, “tidak ada maslaah”[1] Banyak yang tidak menyukai oral seks, tapi tidak sedikit pula yang malah menyukainya.

Menurut Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, pada dasarnya seks oral hukumnya boleh (mubah), namun haram hukumnya menelan sperma[2]. Tidak ada ayat alquran yang secara jelas melarang oral seks, dua hal yang jelas dilarang dalam persetubuhan, yaitu penetrasi saat istri haid dan penetrasi pada dubur.

Walaupun demikian, perlu diingat bahwa baik mulut maupun alat kelamin adalah tempat yang baik bagi berkumpulnya kuman-kuman atau bakteri-bakteri, karena kedua tempat ini bersifat lembab dan basah. Jika orang tersebut tidak rajin membersihkan mulut atau alat kelaminnya, tentu saja kuman-kuman banyak terdapat didalamnya. Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hati jika Anda terpaksa perlu melakukan oral seks.



[1] Hassan Hathout. Panduan Seks Islami. Penerjemah, Yudi (Jakarta: Pustaka Zahra, 2005) h.58

[2] Ibid., h.57