Senin, 20 April 2009

Kitab-kitab berpendapat tentang jima’

Di dalam kitab “Hayatul Hewan”, disebutkan bahwwa ada 4 macam car yang melemahkan tubuh serta lekas tua, yaitu:
1. terlampau banyak jima dan tidak teratur waktunya
2. banyak angan-angan dan khayal
3. banyak minum air pada pagi hari
4. dan banyak makan yang asam-asam

menurut pendapat para Tabib bangsa Roma, khurasan dan India, bahwa yang segera mendapatkan penyakit pada tubuh manusia ada 6 macam:
1. terlampau banyak jima’
2. kurang tidur pada malam hari
3. terlampau banyak tidur pada siang
4. sering minum air pada tengah malam
5. kuat makan, selalu kenyang
6. sering menahan kencing

dalam kitab Syekh Zaruq, ada 3 macam yang segera merusak tubuh dan melemahkan syahwat, yaitu:
1. sering berjima; dengan perempuan tua
2. tidur pada waktu masih kenyang
3. terlalu banyak memikirkan sesuatu yang tidak ada faedahnya dan banyak angan-angan (khayal)

Di dalam kitab Syarah Bukhary, bahwa anak-anak yang lahir itu dapat menyerupai ibu-bapaknya dan ada 6 macam:
1. jika air mani lelaki terdahulu keluar dan banyak daripada air mani isteri, bayinya lelaki dan rupa ayahnya.
2. jika air mani perempuan itu terdahulu keluar dan banyak dari air mani lelaki, bayinya perempuan dan menyerupai ibunya
3. jika air mani lelaki terdahulu keluar, sedikit saja, bayinya menyerupai ibnya
4. jika air mani perempuan terdahulu keluar dan sedikit saja, bayinya menyerupai ayahnya
5. jika air mani lelaki dan perempuan serentak dan sama-sama keluar dan sama banyaknya, maka bayinya tidak menyerupai ibu bapaknya
6. jika air mani perempuan terdahulu keluar dan sama-sama banyaknya dengana lelaki itu, bayinya tidak menyerupai ibu-bapaknya. Mungkin menyerupai salah seorang keluarga yang terdekat.

10 tabi’at peremempuan

  1. tabi’at babi

hanya mau makan dan minum saja untuk memenuhi nafsu semata-mata

  1. tabi’at kuda

suka berkata kasar, memaki, dan omongannya kotor

  1. tabi’at anjing

bila ia bercakap dengan suaminya, matanya membelalak, suka membantah nasehat suaminya. Bila di depan suami, ia berlaku baik sedangkan jika suami tidak ada ia berperilaku kurang baik

  1. tabi’at keledai

pemalas, pekerjaan rumah banyak yang terbengkalai, tidak menghormati suami dan keluarganya, dan benci terhadap tamunya.

  1. tabi’at kala

sering tidak akur dengan tetangganya, suka membicarakan orang lain sehingga menimbulkan keributan

  1. tabi’at ular

tidak jujur pendendam

  1. tabi’at tikus

suka menggunakan harta suami seenaknya

  1. tabi’at unggas

suka mempersulit pikiran suaminya, suka memperkeruh keadaan

  1. tabi’at singa

suka mencari-cari keributan dengan suaminya

  1. tabi’at kambing

saleh, penyabar, berbakti kepada suami dan suka menurut apa kata suami

Minggu, 12 April 2009

pelecehan seksual

Pelecehan seksual adalah sebentuk paksaan seksual di mana seseorang menjadikan orang lain sebagai sasaran dari komentar, ajakan, gerak, kontak fisik, atau permintaan langsung yang tidak dikehendaki pihak lain tersebut.

Contoh-contoh Pelecehan Seksual
  1. Pelecehan atau penganiayaa verbal. Seperti mengatakan hal-hal yang tidak sopan, “jorok”, dan lain sebagainya.
  2. Komentar-komentar tentang pakaian, tubuh, atau aktivitas seksual. Seperti komentar negatif terhadap tubuh seseorang yang cacat secara fisik atau mental, berkata: “kalah”, “payah”, “loyo” pada suami/istri saat berhubungan seks.
  3. Mengamati tubuh seseorang dengan bernafsu
  4. Sentuhan, belaian, atau remasan yang tidak dikehendaki
  5. Meraba-raba tubuh seseorang
  6. Tuntutan untuk memperoleh keuntungan seksual disertai ancaman halus atau terbuka, terkait dengan status kerja atau posisi sebagai siswa.
  7. Serangan seksual, seperti memperkosa, menyerang secara tiba-tiba dengan cara meremas bagian dari tubuh seseorang

Sumber bacaan:
Jeffrey S. Nevid dkk., Psikologi Abnormal (Jakarta: Erlangga, 2005)
edisi kelima/jilid 2

erotomania

Erotomania adalah gangguan delusi di mana individu meyakini bahwa ia dicintai oleh orang lain, biasanya seseorang yang terkenal atau memiliki status sosial yang tinggi. Pada kenyataannya, individu hanya memiliki hubungan yang sekedarnya, atau bahkan tidak memiliki hubungan dengan orang yang ia katakana mencintainya. Erotomania dianggap lebih banyak terjadi pada perempuan, namun tak jarang terjadi pada laki-laki. Laki-laki cenderung lebih berpotensi daripada wanita untuk mengancam atau melakukan tindakan kekerasan dalam upaya mengejar objek dari hasrat mereka yang tidak terbalas. Pengobatan anti psikotik mungkin mengurangi erotomania namun tampaknya tidak dapat menghilangkannya. Demikian juga tidak terdapat bukti bahwa psikoterapi membantu orang dalam erotomania. Sehingga prognosisnya cenderung suram. Para ahli kesehatan mental juga perlu juga untuk menyadari potensi kekerasan dalam menangani orang-orang yang menunjukan gangguan delusi semacam ini.

Sumber bacaan:

Jeffrey S. Nevid dkk., Psikologi Abnormal (Jakarta: Erlangga, 2005)
edisi kelima/jilid 2

Minggu, 05 April 2009

kamasutra

KAMASUTRA

PENGERTIAN KAMASUTRA
Kamasutra berasal dari dua kata Sanskerta yaitu kama yang berarti cinta, kenikmatan, kepuasan seksual, sedangkan sutra berarti kitab atau ajaran. Jadi, kamasutra adalah kitab yang mengandung ajaran tentang cinta, kenikmatan, dan kepuasan seksual. Yang menjadi penulis buku ini adalah Vatsyayana.

KANDUNGAN KAMASUTRA
Kitab kamasutra terdiri dari sekitar 1250 syair yang dibagi menjadi 7 bagian dengan dilengkapi prakata, pendahuluan dan kesimpulan. Dimana bagian-bagian tersebut terdiri dari bab bab, yakni sejumblah 66 bab dan 64 paragraf.
Kamasutra ditulis dalam bentuk ringkasan ajaran agama Hindu dalam bentuk penjelesan atau pernyataan secara padat dan ringkas.
Kamasutra tidak hanya membicarakan masalah seksual saja, tetapi juga masalah-masalah lainnya seperti:
1. Masalah umum.. Pembahasan Dharma, Artha, dan Kama.
2. Masalah perempuan dan lelaki secara umum.
3. masalah sahabat
4. masalah cinta
5. Masalah persekutuan seksual antara lelaki dan perempuan
6. Masalah perlakuan pembangkit hasrat
7. Masalah hubungan seksual & hal2 yang berkaitan dengannya
8. penampilan dan kekuatan diri
9 Masalah pelacur.
Dalam kitab ini, dijelaskan bahwa seseorang akan mencapai kebahagiaan hidupnya jika ia melaksanakan Dharma, Artha, dan Kama secara seimbang, Vatsyayana menyebutkan," Seorang lelaki yang mempraktikan Dharma, Artha, dan Kama akan menikmati kebahagiaan, baik didunia ini maupun didunia yang akan datang.
Dharma mengandung arti sebuah kehidupan yang mentaati ajaran agama. Artha berarti kesejahteraan sosial yang menyangkut kegiatan ekonomi dan politik. Kama bermakna kehidupan panca indra: penglihatan, pendengaran, perasaan, perasa, dan penciuman yang dibantu oleh pikiran bersama dengan jiwa.

PENYIMPANGAN SEKSUAL DALAM KAMASUTRA
Vatsyayana tidak setuju hubungan seks dengan cara-cara kekerasan atau meninggalkan bekas luka bahkan hingga membunuh pasangannya seperti yang dilakukan raja Kuntalas bernama Satakarni Satavahana yang menusukkan kartari (semacam gunting) ke kepala istrinya ketika tengah bersenggama hingga menyebabkan tewasnya sang istri. Dalam dunia modern, perilaku ini disebut sadisme.
Vatsyayana mencatat adanya anal seks (hubungan seksual melalui dubur) yang biasanya dilakukan orang orang India Bagisa Selatan dan menyebutnya sebagai 'hubungan seks tingkat yang lebih rendah'.
Vatsyayana juga mengemukakan ketidak setujuannya pada Suvarnanabha yang membolehkan hubungan seksual dilakukan didalam air karena Vatsyayana berpendapat, hubungan seksual didalam air bertentangan dengan hukum Tuhan.
Di dalam Kamasutra disebutkan juga kegiatan seksual secara beramai ramai (orgyl), Vatsyayana menyebutkan, seorang lelaki yang harus melayani dua orang perempuan atau lebih , atau seorang lelaki yang perempuan yang melayani dua orang wanita atau lebih dalam persenggamaan adalah “hubungan seks yang disatukan” dan menyebut hubungan seks ini dengan “sekawanan sapi”.