Rabu, 14 Oktober 2009

SEKSI ?

Bagaimana kriteria menurut Anda tentang wanita seksi? Memakai pakaian ketat? Terbuka? Bahkan fulgar?. Mungkin kebanyakan orang berpendapat seperti demikian. Hal ini ridak dapat kita salahkan karena memang tidak ada kriteria pasti tentang seksi. Apalagi pendapat seperti itu telah melekat di kalangan masyarakat luas.

Namun, kita cermati pernyataan seksi itu sendiri. Seksi mempunyai asal kata “seks”, seks tidak hanya berarti “hubungan badan” atau “alat-alat kelamin” saja, akan tetapi menunjukan jenis kelamin; wanita atau pria. Imbuhan -i tentunya merujuk pada sifat. Artinya menunjukan sifat kewanita-wanitaan atau kepria-priaan, tidak berarti menunjukan alat kelaminnya atau menunujukan organ-organ seks lainnya. Dapat dikatakan bahwa seksi itu adalah mempunyai sifat dan bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya serta selaras dengan norma yang ada.

Lalu seperti apa wanita seksi itu? Apa yang terbayang ketika Saya menyebutkan “Wanita”? bertutur kata lembut, sopan, berjalan indah, bersikap melindungi, merawat dan membawa kedamaian serta rasa nyaman, murah senyum, memakai pakaian wanita yang anggun dan sopan. Maka itulah seorang wanita yang seksi.

Lalu bagaimana jika ketika Saya Menyebutkan “Wanita”, Anda membayangkan wanita dengan bertutur kata tidak sopan dan seronok, mempunyai pinggul, dada yang besar, memperlihatkan lekukan-lekukan tubuh bahkan mempertontontonkan organ-organ seksnya. Maka anda sedang membayangkan wanita yang mengumbar bahkan mengeksploitasi seksualitas manusia, merusak kesucian seksualitas. Bukan menunjukan wanita yang seksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar