Kamis, 15 Januari 2009

TAHAPAN SENGGAMA

TAHAPAN SENGGAMA
Menurut Masters dan Johnson, dua pakar sexology ini secara experimental, mengungkapkan bahwa, senggama dibagi atas empat tahap. Yaitu;

1. Excitement phase (tahap perangsangan)
Timbulnya syahwat disebabkan oleh berbagai alasan. Bisa karena melihat istri yang sedang berganti baju di kamar, setelah melihat film porno, setelah mendengar cerita porno, atau memang disebabkan oleh gejala alami yaitu karena sudah lama tidak bersetubuh dengan istrinya.
Pada saat syahwatnya timbul, tentu ia akan mengajak istrinya bersetubuh. Biasanya tiap pasangan sudah memiliki kode tersendiri dalam mengajak pasangannya bersetubuh. Ada yang mengedipkan mata dua kali, ada yang meniru suara kucing, dengan cubitan-cubitan, atau berbicara langsung. Perangsangan akan membawa perubahan pada detak jantung, dan penis akan ereksi. Bila pasangannya merespon dengan positif kode yang diberikan, maka suami mulai merangsang istrinya dengan berbagai cara, biasanya diawali dengan penuturan kata-kata yang romantis, kemudian dilanjutkan dengan rabaan dan ciuman pada bagian-bagian tubuh si istri.
Istri yang sudah terangsang biasanya akan mengalami perubahan fisik:
- jantung berdebar kencang
- labia minora membengkak dan lubang vagina membuka
- dinding vagina mulai mengeluarkan cairan yang berfungsi sebagai pelumas saat penetrasi.
- Buah dada membesar/membengkak, puting susu juga ikut membesar dan lebih menonjol

2. Plateu phase (tahap peningkatan rangsangan dan nafsu)
Jika perangsangan dirasakan sudah cukup, maka tibalah saatnya untuk penetrasi yaitu memasukan penis ke dalam lubang vagina dengan gerakan maju mundur pada panggul. Pada tahap ini jantung semakin berdebar, nafas begitu cepat, dan penis berada pada ukuran yang optimal. Klitoris istri akan ereksi dan menonjol hingga menempel pada penis. Gesekan penis yang mengenai klitoris membuat istri semakin menikmati persetubuhan karena klitori dipenuhi oleh saraf rangsangan seksual. Saluran vagina bergerak bergelombang-gelombang hingga sampailah kepada puncak syahwat dan tiba-tiba penis memancarkan air mani ke dalam vagina.

3. Orgasmic phase (tahap pengeluaran mani)
Tahap ini adalah puncak kenikmatan dari persetubuhan yaitu orgasme. Orgasme pada pria dibarengi dengan orgasme atau keluarnya air mani. Sedangkan tidak demikian dengan wanita. Wanita yang mengalami orgasme tidak selalu dibarengi dengan ejakulasi bahkan kebanyakan wanita tidak mengalami ejakulasi saat orgasme. Mereka hanya merasakan kenikmatan yang amat sangat. Orgasme wanita sulit diketahui hingga banyak istri berpura-pura orgasme pada suaminya hanya untuk membuatnya senang atau bahkan bertujuan agar persetubuhan segera diakhiri. Wanita yang sedang mengalami orgasme biasanya akan mengalami reaksi fisik yang khas, yaitu vagina akan mengapit keras penis saat penetrasi, tubuhnya bergeliat dan pantatnya terasa tegang serta diiringi dengan desahan dari mulutnya.
Jika orgasme suami berbarengan dengan orgasme istri maka keduanya akan merasakan kenikmatan yang amat sangat dari persetubuhan itu.

4. Resolution phase (tahap pemulihan)
Bila telah terjadi orgasme, perubahan fisik yang dialami tadi akan berangsur normal seperti sebelum terangsang.
Pada suami penis akan berangsur lemas kembali, detak jantung dan nafas kembali normal, otot-otot yang tadinya menegang kembali melemas. Perubahan fisik ini mengakibatkan kantuk sehingga banyak pasangan yang telah mengalami orgasme akan langsung tertidur. Perubahan fisik terjadi pula pada wanita. Labia dan payudara kembali pada keadaan semula, saluran vagina kembali menutup, klitoris kembali mengecil, dan otot-otot yang tegang kembali melemas.
Pada laki-laki, orgasme hanya terjadi sekali dalam persetubuhan sedangkan bagi wanita mampu berkali-kali. Jika laki-laki ingin orgasme kembali maka ia harus jeda sejenak setelah orgasme guna menyegarkan kembali syahwat. Biasanya laki-laki akan merasa segar lagi setelah jeda selama 1-2 jam dan jika sudah terasa kuat untuk ereksi, maka ia akan melanjutkan kembali persetubuhan untuk kedua kalinya dan begitu pula seterusnya.

1 komentar: