Kemandulan atau infertilitas didefinisikan sebagai hilangnya kemampuan untuk melahirkan seorang anak. Secara klinis, suatu pasangan dikatakan mandul apabila tidak terjadi kehamilan setelah hubungan seks selama 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
Kemandulan bisa bersumber dari factor laki-laki, factor wanita, atau dari keduanya.
Factor wanita:
Penyakit tuba fallopi yang disebabkan oleh penyakit peradangan pelvis, penyakit menular seksual (seperti gonore, chlamidia, candidiasis), aborsi septic, pascaoperasi, dan kadang-kadang akibat penggunaan alat kontrasepsi IUD[1]. Terjadi penyumbatan tuba fallopi biasanya pada ujung tuba yang berfimbria di bagian distal.
Kelainan oosit adalah kegagalan ovulasi. Kegagalan ovulasi atau anovulasi bisa bersifat sementara dan bisa besifat permanen. Penyebab utama dari kelainan oosit ini adalah karena kelainan berat badan dan komposisi tubuh, latihan fisik yang berat, stress, dan perjalanan jauh. Kelainan oosit ini akan lebih sering terjadi pada wanita yang berumur di atas 40 tahun.
Endometriosis merupakan kelainan yang sering ditemukan pada wanita infertilitas; ditandai oleh adanya jaringan yang menyerupai endometrium di luar lokasi normalnya pada dinding uterus.
Mioma merupakan tumor jinak pada otot polos uterus.mioma dapat terletak di dalam maupun di luar uterus. Miom mengubah bentuk rongga uterus dan dapat menyumbat tuba fallopi sehingga menurunkan kemungkinan kehamilan.
Ketidak seimbangan tingkat keasaman vagina (Ph) dapat mematikan sperma. Tingkat keasaman yang seimbang adalah 3,5 bagi asam dan 3,5 bagi basa.
Selain alas an di atas, infertilisasi wanita juga bisa diakibatkan oleh pecahnya apendiks (usus buntu), atau kesalah operasi (mal praktek) saat operasi pada pelvis (panggul), atau bisa juga akibat alergi wanita terhadap protein yang terkandung dalam air mani.[2]
Factor Laki-laki:
Kelainan pada sperma misalkan rendahnya jumlah sel sperma atau lemahnya gerakan sperma dapat menyebabkan kemandulan. Hal ini dapat terjadi akibat dari seringnya skrotum menerima panas, misalkan sering memakai celana dalam yang ketat, sering berendam di air panas, sering duduk terlalu lama, atau kurangnya stimulasi hormonal pada testis atau kegagalan gonad.
Kehamilan juga bisa diakibatkan oleh kelainan anatomi (varikokele) yaitu kelainan pembuluh darah di sekitar testis; tidak turunnya testis, cacat lahir.
Penyumbatan vas deferent, penyumbatan yang diinduksi oleh pembedahan dengan maksud vasektomi, menyebabkan sperma tidak bisa keluar.
Kerusakan pada leher kandung kemih, penyakit syaraf, diabetes kronis dapat menyebabkan sperma mengalir ke kandung kemih saat ejakulasi.
[1] Linda J. Heffner dan Danny J. Schust. At a Glance Sistem Reproduksi edisi kedua. Penerjemah, Vidhia Umami. (Jakarta: Erlangga, 2006) h. 76
[2] Abul Fadl Mohsin Ebrahim. Isu-isu biomedis dalam persfektif Islam. Aborsi, kontrasepsi, dan mengatasi kemandulan. Penerjemah, Sari meutia. (Bandung, Mizan, 1997) h.99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar