Sabtu, 02 Mei 2009

Keunggulan Menyusui

ASI adalah salah satu dari sekian banyak hingga tak terhitug kenikmatan yang diberikan Tuhan kepada amkhluknya, dalam hal ini manusia. ASI adalah makanan yang sempurna—bersih, baik bagi perkembangan bayi, dan mengandung antibody yang sangat penting bagi kesehatan bayi.

Beberapa keunggulan dari menyusui adalah:

  1. ASI melindungi bayi dari berbagai macam penyakit, diantaranya diare, infeksi telinga, infeksi kandung kemih, eksema diabetes, infeksi paru-paru, dan kegemukan.
  2. ASI manusia yang telah matang mengandung 3-5% lemak, 1% protein, 7% laktosa, dan 0,2%mineral, serta memberika kalori sebesar 60-75 kkal/dl.[1] Selain itu ASI memberikan zat antibodi yang memberikan kemampuan melawan infeksi yang menyerang pada bayi dan mendukung perkembangan sistem pertahanan tubuhnya
  3. bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama lebih dari 3 bulan memiliki IQ lebih tinggi dari bayi yang di beri susu formula[2]
  4. menyusui mengurangi lemak pada ibu yang menumpuk saat kehamilannya dulu
  5. menyusui adalah suatu program kontrasepsi. Isapan bayi ketika menyusui menghambat pelepasan gonadotropin, hal ini biasanya akan menghambat ovulasi.
  6. bagi Agama Islam, menyusui memiliki nilai ibadah
  7. mengurangi resiko terkena hepatitis kronis[3]
  8. mengurangi resiko osteoporosis[4]
  9. menyusui adalah proses sosialisasi manusia, dengan merasakan hangatnya dekapan ibu, bayi akan merasakan kenyamanan.

sumber:

1. Chumbley, Jane. Menyusui: Panduan para ibu untuk menyusui dan mengenakan bayi pada susu botol. Tenerjemah Susiati Puspitasari (Jakarta: Erlangga, 2004)

2. Hathout, Hassan. Panduan Seks Islami. Tenerjemah, Yudi. (Jakarta: Pustaka Zahra, 2005)

3. Linda J Heffner dan Danny J. Schust. At a Glance SISTEM REPRODUKSI edisi kedua. (Jakarta: Erlanggga, 2006)



[1] Linda J Heffner dan Danny J. Schust. At a Glance SISTEM REPRODUKSI edisi kedua. (Jakarta: Erlanggga, 2006) h. 55

[2] Chumbley, Jane. Menyusui: Panduan para ibu untuk menyusui dan mengenakan bayi pada susu botol. Tenerjemah Susiati Puspitasari (Jakarta: Erlangga, 2004), h.8

[3] Hassan Hathout. Panduan Seks Islami. Tenerjemah, Yudi. (Jakarta: Pustaka Zahra, 2005) h. 75

[4] Ibid. h. 75

Tidak ada komentar:

Posting Komentar