Minggu, 24 Mei 2009

JENIS SELAPUT DARA



Secara embriologi, organ reproduksi pria dan wanita sama. Namun pada perkembangan selanjutnya, organ reproduksi antara wanita dan pria mengalami perbedaan anatomi. Tidak hanya antara wanita dan pria saja, perbedaan bentuk alat kelamin pun terjadi pada sesama wanita, selaput dara misalkan.

Anggapan masyarakat umum, masih terdapat penilaian yang “menyesatkan” tentang selaput dara. Masyarakat umum masih beranggapan bahwa wanita yang pada malam pertama (persetubuhan pertama) tidak terdapat darah di alat kelaminnya, maka wanita itu dianggap tidak perawan lagi. Hal ini tentu merugikan kaum wanita. Orang yang mempunyai pemikiran seperti itu amat naïf sekali, karena sesungguhnya selaput dara wanita memiliki fleksibilitas yang berbeda, sehingga bisa saja robek saat melakukan aktivitas atau kecelakaan. Bahkan beberapa diantara wanita tidak memiliki selaput dara sejak ia dilahirkan.

Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa wanita memiliki bentuk selaput dara yang berbeda. Berikut adalah penjelasan bahwa selaput dara itu memiliki bentuk yang tidak seragam. Dengan harapan agar masyarakat tidak memiliki lagi pemikiran “menyesatkan” seperti yang telah saya jelaskan di atas:

Annular:

Selaput dara seperti ini tidak memiliki selaput dara, biasaya ini masalah genetik. Perdarahan saat berhubungan seks pertama sekali kemungkinan besar tidak akan terjadi.

Septate:

Selaput dara seperti ini ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka

Cibriform:

Selaput dara seperti ini juga ditandai beberapa lubang yang terbuka, tapi lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.

Introitus:

Selaput dara ini merupakan jaringan selaput dara “sisa” yang belum robek setelah pernah melakukan hubungan seks atau karena kecelakaan/peristiwa tertentu.

Impervorate:

Selaput dara jenis ini tidak memiliki lubang sama sekali. ini merupakan kelainan genetika dan wanita yang memili selaput dara ini akan kesulitan untuk mnstruasi. Darah akan tertahan di dalam vagina karena tertahan oleh selapt dara yang tidak memiliki lubang sama sekali dan kemungkinan akan berrakibat buruk, seperti timbulnya tumor.

Setelah seorang perempuan mengalami menstruasi yang pertama kali, lubang pada selaput dara dapat bertambah lebar. Namun, jika robek atau terkoyak karena senggama atau karena kejadian tertentu, selaput dara tidak dapat dikembalikan menjadi utuh seperti semula.
Dari kiri ke kanan : Annular, Septate, Cibriform, Introitus

sumber:

- http://www.deedaad.com/indonesia-news/3045-oo-ternyata-selaput-dara-bervariasi.html

- http://izzasyifa.wordpress.com/2007/02/05/macam-macam-bentuk-selaput-dara

Senin, 18 Mei 2009

SEKSUALITAS DALAM PSIKOANALISA


Masyarakat umum beranggapan bahwa seksualitas seksualitas hanya dipandang dari segi genital saja atau yang disamakan dengan cara-cara berhubungan badan saja. Sigmund Freud, ilmuan yang tidak asing lagi di telinga para akademisi terutama di jurusan psikologi, dalam teori psikoanalisanya memperlihatkan bahwa pengertian seksualitas mempunyai isi yang lebih kompleks;

Hal yang penting untuk diketahui dalam masalah perkembangan seksualitas manusia yang dialami pada masa kecil. Adalah bahwa pada masa kanak-kanak, seksualitas masih bersifat bi-seksual; artinya perbedaan psikoseksual antara pria dan wanita merupakan buah hasil suatu perkembangan. Bagaimana ia merasa menjadi laki-laki atau perempuan adalah hasil dari asuhan orang tuanya atau lingkungan. Kita bisa melihat bahwa ketika anak perempuan di pakaikan gelang, kalung, rok, dan lain sebagainya, ketika itulah orang tua membentuk anak perempuannya itu menjadi seorang perempuan. Berbeda halnya dengan orang tua yang mendambakan seorang anak perempuan sedangkan anak yang lahir adalah laki-laki. Jika orang tua ini tidak mau menerima keadaan maka mungkin si anak akan diberi mainan, warna-warna mainan, cara asuh, atau bahkan pakaian akan diberikan yang lumrah dipakai oleh anak perempuan. Jika hal ini terjadi, maka si anak cenderung akan merasakan menjadi seorang anak perempuan.

Mula-mula seksualitas anak kecil baik perempuan atau laki-laki adalah sama, bahkan secara embriologi, alat kelamin manusia baik perempuan atau laki-laki adalah sama, namun pada perkembangan selanjutnya memiliki perkembangan yang berbeda. Sehingga membentuk penis bagi laki-laki dan vagina pada perempuan. Yang lebih ektrem lagi, penis dan vagina memiliki persamaan. Batang penis sering diidentikan dengan klitoris pada vagina, scrotum diidentikan dengan labia mayora, testis dengan ovarium. ketika lahir bayi memiliki daerah erogen yang sama yaitu mulut. Bayi akan merasakan kepuasan jika ia telah menyusui, kemudian beralih pada anus atau anal, mereka akan senang buang air besar atau kecil sembarang. Di sinilah toilet training perlu diberikan pada anak. Pada periode ini, seksualitas genital belum memainkan peranan.

Berdasarkan cara-cara dalam menyalurkan energi libidinalnya, maka perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi; fase oral, anal, phallic dan fase genital.

Pada fase phalic, kepuasan seksualitas masih berkisar pada dirinya sendiri (otoerotisme), pada fase ini anak-anak mungkin akan melakukan masturbasi, namun lama kelamaan ia akan mencari objek di luar dirinya.

Objek pertama yang dipilih ialah ibunya. Freud menyebutnya “Oidipus Complex”. yaitu bahwa keinginan erotis anak laki-laki terarah pada ibunya, sedangkan ayah berada pada posisi pesaing, sehingga anak laki-laki akan lebih dekat dengan ibunya dibandingkan dengan ayahnya. Akan tetapi, Freud menegaskan bahwa hal ini berada pada alam bawah sadar. Freud juga menggaris bawahi ambivalensi perasaan yang menyertai oidipus complex. Dengan ambivalensi perasaan yang dimaksudkannya bahwa cinta akan ibu bisa saja berbarengan dengan agrevisitas, sedangkan benci terhadap ayah dapat tercampur dengan simpati, sehingga oidipus complex tidak begitu kentara apalagi hal ini berada pada alam bawah sadar. hal yang sama berlaku juga bagi anak perempuan.

Pada proses perkembangannya, anak-anak akan menemukan perbedaan anatomis antara kedua jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Untuk seterusnya dialami oposisi antara laki-laki sebagai pemilik penis dengan anak perempua yang tidak memilikinya. Hal ini disebut sebagai “Castration Complex”, dalam castration complex ini terjadi kecemasan anak laki-laki akan kehilangan penisnya, dan anak perempuan menderita karena tidak memiliki penis. Hal ini juga berada pada taraf alam bawah sadar. Bagi anak laki-laki, castration complex mengakhiri masa oidipus complex. Hal itu berlangsung sekitar umur enam-tujuh tahun.

Dengan itu perkembangan psikoseksual masa anak sudah selesai, lalu menyusul “Periode Latensi“. Dalam periode ini moralitas mencampuri masalah psikoseksual sehingga aktifitas pemuasan libido genital akan berkurang.

Waktu masa pubertas, seksualitas terbentur pada “hambatan-hambatan” moral yang dulu dalam enam tahun pertama belum ada. Dalam tahap ini orientasi seksual sudah mengarah pada persetubuhan sebagai tujuan pemuasan seksualnya, kompleks oidipus sudah dapat diatasi. Remaja laki-laki mulai mengarahkan keinginannya kepada wanita lain dari ibunya. Begitu juga dengam perempuan, akan tetapi remaja perempuan masih terikat pada ayahnya sebagai model bagi pilihan objeknya. Sebagian libidonya dapat disublimir oleh hal lain sehinggga timbulah rasa persahabatan, solidaritas, dan lain sebagainya yang begitu penting bagi kehidupan sosialnya.

Sumber:

Sigmund Freud. Memperkenalkan Psikoanalisa Lima Ceramah. Tenerjemah dan Pendahuluan, K. Bertens. (Jakarta: PT Gramedia, 1983)

Mandi Wajib


Mandi berarti mengalirkan air pada seluruh tubuh, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan niat mandi. Bagi orang yang akan mengerjakan shalat atau membaca alquran, tidak sah jika ia memiliki hadats besar. Hadats besar disebabkan karena keluar air mani, bersetubuh, haid, gila, nifas, dan melahirkan. Hadats besar dapat dihilangkan dengan mandi junub/janabat atau mandi wajib. hukum mandi janabat adalah wajib.

Syarat sah mandi wajib

  1. Islam
  2. tamyiz
  3. tidak sedang haid dan nifas
  4. tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainya air ke badan dan tidak ada sesuatu di badan yang dapat merubah sifat air.
  5. menggunakan air suci dan mensucikan

rukun-rukun mandi wajib

  1. niat niai ini dibaca di dalam hati pada saat memulai membasuh bagian manapun dari tubuh (bersamaan dengan siraman air pertama). Lafadz niat mandi wajib:

“NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI FARDHAN LILLAHI TA’AALAA” (Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta’ala)

  1. membasuh seluruh tubuh dengan air sampai rata (seluruh kulit, rambut, sela-sela, semuanya harus tersirami air). Diutamakan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan.
  2. menghilangkan najis bila terdapat atau melekat pada tubuh.

Sunnah-sunnah mandi wajib:

  1. menghadap kiblat
  2. membaca basmalah terlebih dahulu
  3. membersihkan kemaluan terlebih dahulu jika telah bersetubuh
  4. berwudhu sebelum mandi
  5. menggosok-gosokan tangan keseluruh tubuh
  6. mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan
  7. menghilangkan kotoran.

Yang menyebabkan mandi wajib:

Bagi Pria dan Wanita:

  1. masuknya hasyafah pada farji (qubul atau dubur) walaupun milik hewan
  2. bersetubuh (walaupun tidak keluar air mani)
  3. keluar air mani (baik disebabkan karena bersetubuh, onani/masturbasi, terburu-buru, atau mimpi)

ciri-ciri air mani:

- saat keluar terasa nikmat

- keluarnya memancar/muncrat dan atau tersendat-sendat

- jika masih basah beraroma seperti adonan roti, atau bau pandan, mayang korma.

- Jika sudah kering seperti bau putih telur.

  1. mati yang bukan mati syahid

khusus bagi wanita:

  1. haid
  2. nifas
  3. melahirkan

sumber bacaan:

- K. Waqid Yusuf dkk. SKIA Syarat-syarat Kecakapan Ibadah Amaliah (Madura: Pondok Pesantren Annuqayah Latee, 2006)

- Seadie, Ahmad. Penuntun Shalat Lengkap dilengkapi dengan doa-doa dan wirid.. (Jakarta: Rica Grafika, 1996)

- Qadli Abu Syuja’ al Ashfahani. Kitab Fiqh Ringkas. Penerjemah, Abbas, Siradjuddin Abbas. (Jakarta: Pustaka Tarbiyah Jakarta, 1981) cet. 2

Kemandulan


Kemandulan atau infertilitas didefinisikan sebagai hilangnya kemampuan untuk melahirkan seorang anak. Secara klinis, suatu pasangan dikatakan mandul apabila tidak terjadi kehamilan setelah hubungan seks selama 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Kemandulan bisa bersumber dari factor laki-laki, factor wanita, atau dari keduanya.

Factor wanita:

Penyakit tuba fallopi yang disebabkan oleh penyakit peradangan pelvis, penyakit menular seksual (seperti gonore, chlamidia, candidiasis), aborsi septic, pascaoperasi, dan kadang-kadang akibat penggunaan alat kontrasepsi IUD[1]. Terjadi penyumbatan tuba fallopi biasanya pada ujung tuba yang berfimbria di bagian distal.

Kelainan oosit adalah kegagalan ovulasi. Kegagalan ovulasi atau anovulasi bisa bersifat sementara dan bisa besifat permanen. Penyebab utama dari kelainan oosit ini adalah karena kelainan berat badan dan komposisi tubuh, latihan fisik yang berat, stress, dan perjalanan jauh. Kelainan oosit ini akan lebih sering terjadi pada wanita yang berumur di atas 40 tahun.

Endometriosis merupakan kelainan yang sering ditemukan pada wanita infertilitas; ditandai oleh adanya jaringan yang menyerupai endometrium di luar lokasi normalnya pada dinding uterus.

Mioma merupakan tumor jinak pada otot polos uterus.mioma dapat terletak di dalam maupun di luar uterus. Miom mengubah bentuk rongga uterus dan dapat menyumbat tuba fallopi sehingga menurunkan kemungkinan kehamilan.

Ketidak seimbangan tingkat keasaman vagina (Ph) dapat mematikan sperma. Tingkat keasaman yang seimbang adalah 3,5 bagi asam dan 3,5 bagi basa.

Selain alas an di atas, infertilisasi wanita juga bisa diakibatkan oleh pecahnya apendiks (usus buntu), atau kesalah operasi (mal praktek) saat operasi pada pelvis (panggul), atau bisa juga akibat alergi wanita terhadap protein yang terkandung dalam air mani.[2]

Factor Laki-laki:

Kelainan pada sperma misalkan rendahnya jumlah sel sperma atau lemahnya gerakan sperma dapat menyebabkan kemandulan. Hal ini dapat terjadi akibat dari seringnya skrotum menerima panas, misalkan sering memakai celana dalam yang ketat, sering berendam di air panas, sering duduk terlalu lama, atau kurangnya stimulasi hormonal pada testis atau kegagalan gonad.

Kehamilan juga bisa diakibatkan oleh kelainan anatomi (varikokele) yaitu kelainan pembuluh darah di sekitar testis; tidak turunnya testis, cacat lahir.

Penyumbatan vas deferent, penyumbatan yang diinduksi oleh pembedahan dengan maksud vasektomi, menyebabkan sperma tidak bisa keluar.

Kerusakan pada leher kandung kemih, penyakit syaraf, diabetes kronis dapat menyebabkan sperma mengalir ke kandung kemih saat ejakulasi.



[1] Linda J. Heffner dan Danny J. Schust. At a Glance Sistem Reproduksi edisi kedua. Penerjemah, Vidhia Umami. (Jakarta: Erlangga, 2006) h. 76

[2] Abul Fadl Mohsin Ebrahim. Isu-isu biomedis dalam persfektif Islam. Aborsi, kontrasepsi, dan mengatasi kemandulan. Penerjemah, Sari meutia. (Bandung, Mizan, 1997) h.99

Macam-macam Darah Wanita


  1. Darah Haid

Darah haid adalah darah yang keluar dari rahim wanita akibat dari “peleburan” ovum ke dinding rahim karena tidak dibuahi oleh sperma. Setelah ovum “melebur” pada dinding rahim, otak akan “memerintahkan” pada rahim untuk mengadakan gerakan otot rahim. Gerakan otot rahim ini seperti “memerah” ovum yang telah melebur tadi sehingga menghasilkan darah, kemudian darah keluar dan mendorong cairan pada yang menutup leher rahim (serviks). Darah yang keluar warnanya hitam kemerah-merahan dan panas. Masa pendarahaan haid paling sedikit satu hari dan paling lama ± 15 hari. Namun pada umumnya pendarahan haid berlangsung sekitar satu minggu. Anak wanita yang berusia 9 tahun sudah dapat menstruasi/haid. Darah yang keluar ketika masih berumur 9 tahun kurang dari 16 hari, sudah termasuk darah haid.

Wanita yang sedang haid dilarang melakukan hubungan seks dengan suaminya karena alasan kesehatan kedua pasangan tersebut.

  1. Darah Istihadhah

Darah istihadhah adalah darah yang keluar pada hari-hari selain hari haid/menstruasi atau nifas. Wanita yang istihadhah tetap diwajibkan melaksanakan shalat dan puasa atau ibadah-ibadah lainnya. Namun sebelum shalat, hendaklah membalut darahnya tersebut dan menutup kemaluannya dengan pembalut. Tutup tersebut harus tidak tampak di luar kemaluan, sebab jika nampak, berarti ia menanggung benda najis. Tutup tersebut hanya cukup untuk satu fardhu dan beberapa pekerjaan sunnah. Wanita yang sedang istihadhah diperbolehkan melakukan hubungan seks dengan suaminya.

  1. Darah Nifas

Darah nifas adalah darah yang keluar sesaat sesudah persalinan dan sebelum 15 hari setelah melahirkan. Pada umumnya nifas berlangsung selama 40 hari. Namun ada yang berlangsung hingga 60 hari.

  1. Darah Wiladah

Darah wiladah ini merupakan darah yang keluar bersamaan dengan keluarnya bayi atau sebelumnya.

sumber bacaan:

- K. Waqid Yusuf dkk. SKIA Syarat-syarat Kecakapan Ibadah Amaliah (Madura: Pondok Pesantren Annuqayah Latee, 2006)

Ada Sedekah Dalam Seks


Seks atau senggama tidak hanya aktifitas fisik semata, seks adalah suatu kegiatan yang sifatnya sosial. Tidak ada objek dalam berhubungan seks, kedua pasangan memiliki hak untuk dipuaskan dan memuaskan pasangannya. Oleh karena itu, tidak pantas bagi kedua pasangan yang mengeluarkan istilah “kalah” dalam berhubungan seks. Hubungan seks bukan ajang untuk saling mengalahkan atau berlomba siapa yang orgasme duluan. Akan tetapi merupakan sebuah ekspresi kasih sayang sehingga saling memberikan kepuasan seksual diantara keduanya. Mulai dari sekarang, hindari sikap, perkataan yang merendahkan pasangan anda dalam berhubungan seks.

Rasulullah saw. Bersabda kepada para sahabat beliau, “Dalam persetubuhan yang kalian lakukan ada sedekah.” Para sahabat beliau terkejut lalu bertanya, “Bagaimana bisa salah seorang dari kami memuaskan hasratnya lalu ia dianggap bersedekah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Bukankah jika ia melakukannya dalam situasi yang haram (bukan istrinya) maka ia berdosa? Maka jika ia melakukannya secara sah, terhitung baginya sedekah.”[1]

Persetubuhan dalam hadits tersebut tentunya persetubuhan yang baik, toleran, manusiawi, dan tidak melanggar aturan agama.

Alasan mengapa hubungan seks terhitung sedekah adalah sebagai berikut:

- hubungan seks tidak hanya sekedar aktivitas fisik dan pemuas nafsu belaka, tetapi juga ekspresi kasih sayang sehingga kedua pasangan saling memberikan kepuasan/kenikmatan.

- Hubungan seks harus toleran/tidak egois. Kedua pasangan tentunya perlu membicarakan mana yang ia rasa nyaman dan tidak nyaman. Islam mengajarkan agar tidak mencabut penis ketika telah ejakulasi hingga istri tidak merasakan orgasme.

- Hubungan seks adalah sesuatu yang sakral/suci. Melakukan seks demi mencapai keridhaan Allah.

Rasulullah saw. Bersabda, “Tiga hal terhitung sebagai kekurangan pada seorang laki-laki. Pertama, menemui seseorang yang ia ingin kenal, dan membiarkannya pergi sebelum mencari tahu namanya dan keluarganya. Kedua, menolak kemurahan hati seseorang kepadanya. Dan ketiga, menghampiri istrinya dan bersetubuh dengannya tanpa terlebih dahulu berbicara padanya dan meraih keintimannya, memuaskan kebutuhunnya dari istrinya sebelum istrinya memuaskan kebutuhannya darinya.” (H.R. Dailami).[2]

Hadits ini tentu benar adanya, suami terkadang egois. Ketika ia menginginkan untuk berhubungan seks, ia langsung ke penetrasi, dan setelah ejakulasi, ia langsung tidur. lebih-lebih suami menganggap istrinya frigid (dingin) dalam berhubungan seks, tidak merespon rangsangan-rangsangan dari suami. Padahal jika kita teliti dengan seksama, yang menyebabkan hal itu terjadi adalah suaminya sendiri yang tidak memberikan rangsangan seksual terlebih dahulu kepada istrinya. Istri seperti ruangan tertutup, untuk membuka gairah seksualnya perlu rangsangan yang baik seperti dengan mengeluarkan kata-kata mesra, gurauan, sentuhan-sentuhan, dan ciuman mesra.

Rasulullah saw. Bersabda, “Janganlah diantara kalian mendatangi istrinya seperti binatang. Adalah lebih patut baginya untuk mengirimkan pesan sebelum melakukannya”. “Apa yang dimaksud pesan itu wahai Rasulullah?” mereka bertanya. Beliau saw. Menjawab, “Ciuman dan kata-kata (rayuan).” (H.R. Dailami)[3].

Al Ghazali berkata, “Persetubuhan hendaknya dimulai dengan kata-kata yang lembut dan ciuman.” Al Zabidi menambahkan, “hal ini bukan hanya di pipi dan di bibir; ia (suami) hendaknya membelai payudara dan puting susu, serta setiap bagian tubuh istrinya.”[4]

Sumber bacaan: Hassan Hatout. Pendidikan seks islami. Penerjemah, Yudi. (Jakarta: Pustaka Zahra, 2005)



[1] Hassan Hatout. Pendidikan seks islami. Penerjemah, Yudi. (Jakarta: Pustaka Zahra, 2005) h. 46

[2] Ibid., h. 47

[3] Ibid,. h.49

[4] Ibid,. h. 50

Selasa, 12 Mei 2009

SEKS KETIKA MENSTRUASI

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. apabila mereka Telah suci, Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

(Q.S. al Baqaarah: 222)

Menurut Muhammad Ali al-Sayis, ayat itu untuk menjawab pertanyaan orang-orang Arab jahiliyah yang melarang perempuan yang sedang haid untuk tinggal serumah dengan suaminya dan minum pada gelas yang dipakai minum oleh anggota keluarga yang lain.[1]

Untuk menjawab pertanyaan itu turunlah ayat ini untuk menegaskan bahwa yang haram hanyalah melakukan hubungan seks (penetrasi) dengan wanita yang sedang haid. Jadi, mereka tetap tinggal dirumahnya, makan, minum, dan tidur seperti biasanya.

Menurut syari’at, lamanya periode menstruasi adalah 3-10 hari. Jika perdarahan kurang dari 3 hari maka itu bukan haid. Dan jika perdarahan lebih dari 10 hari maka hari-hari selebihnya itu tidak termasuk haid, melainkan istihadhah. Dalam masa istihadhah ini, hubungan seks boleh dilakukan.[2]

Aisyah ra. berkata: “Apabila salah seorang diantara kami sedang haid, lalu Rasulullah hendak mencumbunya, maka beliau meyuruh dia untuk memakai kain di atas tempat keluarnya darah haid setelah itu beliau mencumbunya.[3]

Hubungan seks (jima’) saat istri haid memang dilarang. Artinya penetrasi penis ke vagina tidak boleh dilakukan. Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw. Bersabda: “barang siapa orang yang menyetubuhi istri yang sedang haid atau menyetubuhi istri pada duburnya atau ia mendatangi tukang dukun, maka ia telah kufur terhadap alquran yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.”[4] Akan tetapi tidak memutuskan keintiman dengan istri. Keintiman atau kemesraan lain boleh dilakukan dengan istri asalkan tidak melakukan penetrasi. Pasutri masih dapat melakukan keintiman lainnya selain dengan penetrasi misalkan dengan mencium, memeluk, atau bersenda gurau dengan istri secara romantis.

Haid adalah akibat dari tidak terjadinya pembuahan, sehingga ovum melebur di di dinding uterus yang kemudian terjadi kontraksi otot uterus yang berakibat pada keluarnya darah dari dinding uterus/rahim (seperti memeras air pada sponge). Kontraksi uterus yang “memeras darah” membuat selaput uterus mudah terkena infeksi seperti hanya anggota badan yang terkelupas kulitnya. Oleh karena itu, selain karena rasa sakit, penetrasi saat haid dilarang karena berpotensi menularkan penyakit. Jika hal ini terjadi, maka akan berakibat buruk, beberapa penyakit dapat bermunculan seperti, kanker serviks, kanker rahim, atau kanker ovarium.

Sebelum darah haid keluar, serviks tertutup oleh gumpalan lendir. Tertutupnya gumpalan lendir ini membuat Pola Dasar Tidak Subur (PDTS). Artinya sperma tidak dapat masuk ke dalam uterus (terhalang oleh gumpalan lendir di serviks) yang berakibat pada kegagalan pembuahan (bertemunya sel sperma dan sel ovum). Ketika masa sekresi haid, lendir itu terdorong keluar bercampur dengan darah haid. Inilah mengapa darah haid disebut “kotor”.

Maha Suci Allah dengan segala Firman-Nya. Begitu sayangnya Allah kepada manusia sehingga hal bersetubuhpun Allah beritahukan lewat Al-Qur’an.

Segala Puji bagi Allah yang menguasai langit dan bumi....



[1] Sudirman Tebba. Ayat-ayat Seks. (Ciputat: Pustaka ir Van, 2006) h.142

[2] Hassan hathout. Panduan Seks Islami. Penerjemah, Yudi. (Jakarta: Pustaka Zahra) h. 55

[3] Ibid h.86

[4] Abi Maryam Majdi as Sayyid. 30 Pesan Nabi di Malam Pengantin. Penerjemah, Ghazali Mukri. (Yogyakarta: Salma Pustaka, 2003) h.89

ORAL SEKS


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Oral seks, atau fellatio atau sering juga disebut cunillingus adalah rangsangan seksual terhadap alat kelamin dengan menggunakan mulut. Oral seks biasanya dilakukan pada saat-saat tertentu. Misalkan jika wanita/istri sedang mengalami haid sedangkan suami mengajak untuk berhubungan seks, istri sedang hamil, keputihan, atau dilakukan pada pasangan yang sedang menjalani kontrol kelahiran. Akan tetapi, oral seks juga dilakukan pada fore play untuk membangkitkan gairah pasangan. Imam Musa al Kazhim ditanya, “Dapatkah seseorang mencium kemaluan istrinya?” Imam menjawab, “tidak ada maslaah”[1] Banyak yang tidak menyukai oral seks, tapi tidak sedikit pula yang malah menyukainya.

Menurut Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, pada dasarnya seks oral hukumnya boleh (mubah), namun haram hukumnya menelan sperma[2]. Tidak ada ayat alquran yang secara jelas melarang oral seks, dua hal yang jelas dilarang dalam persetubuhan, yaitu penetrasi saat istri haid dan penetrasi pada dubur.

Walaupun demikian, perlu diingat bahwa baik mulut maupun alat kelamin adalah tempat yang baik bagi berkumpulnya kuman-kuman atau bakteri-bakteri, karena kedua tempat ini bersifat lembab dan basah. Jika orang tersebut tidak rajin membersihkan mulut atau alat kelaminnya, tentu saja kuman-kuman banyak terdapat didalamnya. Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hati jika Anda terpaksa perlu melakukan oral seks.



[1] Hassan Hathout. Panduan Seks Islami. Penerjemah, Yudi (Jakarta: Pustaka Zahra, 2005) h.58

[2] Ibid., h.57

Sabtu, 02 Mei 2009

MEMILIH ALAT KONTRASEPSI

Tinjauan Umum

Hal utama yang perlu diketahui bahwa tidak ada satupun bentuk alat kontrasepsi yang sempurna. Masing-masing alat kontrasepsi memiliki tingkat kegagalan baik yang berhubungan dengan netode kontrasepsi maupun kesalahan manusia dalam menggunakan kontrasepsi tersebut. Bahkan kontrasepsi juga memiliki efek samping. Setiap Individu atau pasangan memiliki keputusan yang berbeda dalam menentukan kontrasepsi yang akan digunakan.

Resiko terjadinya kehamilan jka tidak menggunakan kontrasepsi adalah sebesar 2-4% pada setiap kali melakukan hubungan seksual yng tidak dilindungi, dengan resiko keseluruhan mencapai 85 kehamilan dari 100 wanita per tahun.[1]

Beberapa macam metode kontrasepsi adalah sebagai berikut:

Kontrasepsi “Alamiah” (‘Azl-Arab) (Coitus Interruptus)

Kemungkinan metode kontrasepsi ini adalah metode kontrasepsi tertua di dunia. Diketahui bahwa sejak munculnya agama Islam (Agama Penyelamat), metode ‘Azl ini sudah dikenal oleh masyarakat pada masa itu.

‘Azl berarti menarik penis keluar dari vagina sebelum ejakulasi (keluarnya air mani). Dalam ajaran Islam, ‘Azl diperbolehkan selama mendapat izin dari istrinya.

Metode ‘azl tidak memiliki efek samping secara medis. Namun kebanyakan pasangan tidak memakai metode ini, karena secara tidak terasa, sperma dapat keluar sebelum ejakulasi. Selain itu, kebanyakan wanita tidak menyukai metode ini karena ejakulasi di luar vagina mengurangi kenikmatan hubungan seksual

Metode Kalender

Metode ini dilakukan dengan cara menghindari hubungan seksual pada “masa subur” wanita yaitu saat terjadinya ovulasi (lepasnya sel telur atau ovum dari ovarium) dan beberapa hari sebelum dan sesudah ovulasi. Para ahli seksologi membuat rata-rata masa subur adalah tiga hari sebelum dan sesudah ovulasi. Misalkan Anda memiliki siklus haid 28 hari maka “masa subur” Anda adalah sekitar tanggal 11-17.

Metode ini menggunakan kalender siklus haid dan melihat beberapa indikasi ovulasi, sebagai berikut:

  1. Pengukuran suhu basal tubuh, dengan alat termometer khusus yang skalanya lebih kecil, diletakkan di bawah lidah, suhu basal badan diukur setiap bangun tidur. Jika terjadi penurunan dan kemudian meningkat tiba-tiba, biasanya sedang dalam masa subur
  2. Sifat-sifat lendir serviks—menjelang ovulasi lendir rahim agak encer dan bila diraba dengan jari akan membentuk dua benang dan berwarna bening.[2]
  3. Menggunakan alat perkiraan ovulasi yang dijual bebas di pasaran yaitu dengan cara mengukur hormon lutein (luteinizing hormone). Bila hasilnya positif, berarti wanita sedang dalam masa subur. Tes ini seperti tes kehamilan, tapi yang diukur bukan hormon beta HCG, tapi hormon lutein yang ada di air kencing.[3]

Metode ini tidak memiliki efek samping secara medis. Namun perlu diketahui, bahwa metode ini sangat sukar diterapkan karena siklus haid setiap wanita sangat berbeda dan dinamis. Berbagai faktor tertentu seperti kondisi kejiwaan dalam keadaan stress, akan mengganggu siklus haid. Selain itu, sperma dapat hidup di dalam serviks selama 2-3 hari bahkan bisa sampai 5 hari, sehinggga memungkinkan untuk terjadinya konsepsi atau pembuahan.

Metode Rintangan

Metode ini menggunakan tiga macam alat kontrasepsi: Diafragma, kondom, dan tutup serviks. Ketiga alat ini bekerja dengan cara mencegah masuknya spermatozoa ke dalam uterus dan membuahi ovum. Metode ini dapat memiliki efek samping bagi beberapa orang yang memiliki alergi terhadap lateks, namun hal ini sangat jarang terjadi.

Kondom pria lebih mudah di dapat di pasaran, bahkan tersedia di lang rokok pinggiran jalan. Kondom pria dapat terbuat dari karet lateks, poliurethan, atau bahkan usus binatang. Setiap kondom memiliki sensitivas dan “rasa” yang berbeda dalam berhubungan seksual. Kondom wanita biasanya terbuat dari poliurethan. Dalam memasangkan dan melepaskan kondom harus sangat hati-hati. Kondom bisa saja sobek saat karena dalam pemasangannya tidak hati-hati, dan sperma bisa saja tumpah ke vagina saat melepaskan kondom.

Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari lateks dan berbentuk mangkuk yang di pasang di dalam vagina seta menutupi serviks. Penggunaan diafragma biasanya di barengi dengan penggunaan spermisida (zat pembunuh spermatozoa). Hal ini dilakukan karena sejumlah sperma mungkin dapat menembus diafragma dan mencapai uterus. Pemasangan diafragma sebaiknya dilakukan oleh tenaga kesehatan secara profesional, karena pemasangannya harus benar-benar tepat dan tidak membahayakan. Diafragma sebaiknya tetap di tinggal selama 6-8 jam setelah hubungan seksual dan spermasida tambahan di berikan ke dalam vagina jika terjadi hubungan seksual berikutnya—sebelum diafragma diangkat.[4]

Tutup serviks tidak banyak tersedia di pasaran, alat ini serupa dengan diafragma namun ukurannya lebih kecil. Tutup serviks ini menutupi serviks dengan kuat dan bisa dipasang oleh sendiri.

Ketiga alat ini memiliki sifat pori-pori, sehingga memiliki tingkat kegagalannya yang cukup besar. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Biran Affandi (2000) menyatakan bahwa tingkat kegagalan kondom dalam keluarga berencana mencapai 20%.[5]

Pernyataan dari M. Potts (1995) Presiden Family Health International, salah seorang pencipta kondom mengakui bahwa; “Kami tidak dapat memberitahukan kepada khalayak ramai sejauh mana kondom dapat memberikan perlindungan pada seseorang”[6].

Dari keterangan di atas, diketahui bahwa selain tingkat kegagalan kondom cukup besar, penularan penyakit dapat memungkinkan lewat hubungan seksual walaupun menggunakan kondom. Berdasarkan data-data kondom, bahwa rata-rata diameter pori-pori kondom 1/20 – 1/30 x tebal minimal serat atau 1/30 x 0,5 mikron (minimal = 1/60 mikron)[7], sedangkan diameter virus rata-rata 1/50 x 1/5 mikron = 1/250 mikron[8]. Dari keterangan tadi, jelaslah bahwa kondom tidak dapat mencegah penyebaran HIV.

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (intrauterine device)

Alat kontrsepsi dalam rahim (AKDR), merupakan alat yang terbuat dari plastik berbentuk T dan berukuran kecil yang dimasukkan ke dalam rongga uterus. Terdapat benang nilon yang menempel pada alat ini yang di gantungkan dari dalam vagina.

AKDR atau IUD dapat mencegah implantasi telur yang telah dibuahi dengan beberapa mekanisme. AKDR biasanya dilapisi tembaga. Ion tembaga secara kompetetif menghambat sejumlah proses yang membutuhkan seng (zinc) dalam aktivasi sperma dan proses signal endometrium/embrio. Namun jika AKDR di diisi dengan progestin, maka rangkaian pematangan endometrium dari proliferatif menjadi sekretodik terganggu, sehingga menciptakan suasana intrauterus yang tidak sesuai untuk implantasi.[9] IUD yang mengandung progestreron ini mempertebal lendir di saluran rahim sehingga tidak dapat dilewati oleh sperma.

Kontrasepsi Hormonal

Terdapat tiga macam kontrasepsi hormonal, yaitu:

Pil Kontrasepsi Kombinasi

Pil kontrasepsi kombinasi ini mengandung hormone progestrin dan hormon estrogen. Pil kombinasi ini mencegah kehamilan dengan mekanisme, seperi penebalan lendir serviks dan perubahan dinding uterus untuk mencegah implantasi.

Pil kombinasi kini tersedia sebagai kontrasepsi dalam formula nonoral. Diantaranya adalah susuk, suntik, dan cincin vagina. Pil ini dikonsumsi selama 21 hari berturut-turut dan dihentikan selama6-7 hari berikutnya untuk memungkinkan menstruasi terjadi.

Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan :

1. Kemasan 28 hari

7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormon wanita. Sebagai gantinya adalah zat besi atau zat inert. Pil-pil ini membantu pasien untuk membiasakan diri minum pil setiap hari.

2. Kemasan 21 hari

Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon. Interval 7 hari tanpa pil akan menyelesaikan 1 kemasan (mendahului permulaan kemasan baru) pasien mungkin akan mengalami haid selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil barunya pada hari ke-7 setelah menyelesaikan siklus sebelumnya walaupun haid datang atau tidak. Jika pasien merasa mungkin hamil, ia harus memeriksakan diri. Jika pasien yakin ia minum pil dengan benar, pasien dapat mengulangi pil tersebut sesuai jadwal walaupun haid tidak terjadi.

Pil Kontrasepsi progestrin

Kontrasepsi ini dapat diberikan secara oral dan parenteral. Mekanisme kerjanya adalah dengan mempertebal lendir serviks sehingga mencegah sperma masuk ke uterus. Selain itu, mekanisme kerja kontrasepsi ini mengubah dinding endometrium uterus sehingga mencegah sperma mencapai tempat pembuahan dan mencegah implantasi telur yang telah dibuahi. Pada beberapa wanita pil yang mengandung progestrin ini dapat mencegah ovulasi.

Depo-Provera merupakan bentuk suntikan dari kontrasepsi progestrin. Suntikan ini diberikan setiap 90 hari. Norplant merupakan suatu alat kontrasepsi yang terdiri dari enam kapsul lunak progestrin yang diimplantasikan di bawah kulit. Implan ini mengeluarkan rogestrin secara perlahan dan dapat digunakan selama 5 tahun.

Keuntungan bentuk parenteral dari kontrasepsi hormonal adalah, tidak menyusahkan penggunanya. Namun, kelemahannya adalah sulitnya mengembalikan kesuburan.

Pil kontrasepsi oral tampaknya memiliki keuntungan lain, yaitu menurunkan resiko penyakit peradangan pelvis, penyakit payuadara jinak, anemia, dan kanker endometrium atau ovarium. Beberapa resiko dari penggunaan pil kombinasi maupun progesteron adalah perdarahan sela, peningkatan berat badan, perubahan libido, nyeri payudara, sakit kepala, dan mual. Pil kombinasi juga dapat mengakibatkan infeksi jamur vagina, dan depresi.[10] Wanita yang berusia di atas 35 tahun atau memasuki masa premenopause dan wanita perokok sebaiknya tidak menggunakan kontrasepsi ini.

Kontrasepsi Hormonal Darurat

Pil ini mengandung hormon yang sama, namun dengan dosis yang tinggi dan memiliki mekanisme yang sama dalam mencegah kehamilan, sama halnya dengan pil kombinasi. Pil ini dapat digunakan sampai dengan 3 hari setelah hubungan seksual tanpa pelindung. Kontrasepsi ini berhubungan dengan meningkatnya gangguan lambung dibandingkan dengan pil yang hanya mengandung progestrin.

Sterilisasi

Kontrasepsi ini merupakan kontrasepsi permanen. Sterilisasi mencegah gamet mencapai tempat fertilisasi. Terdapat dua pilihan sterilisasi pada wanita, ligasi tuba dan histerektomi. Ligasi tuba dengan pembedahan akan mengganggu tuba fallopi dan dapat berupa pengikatan, penyumbatan, atau pengikatan parsial. Interupsi pada tuba fallopi mencegah interaksi antara ovum dan sperma. Histerektomi jarang dilakukan hanya untuk sterelisasi namun dapat menghilangkan kemungkinan kehamilan.

Sterilisasi pada pria disebut Vasektomi. Tindakan ini melipuiti interupsi vas diferens bilateral saat vas diferens keluar dari testis dalam skrotum. Metode pembedahan pada vasektomi ini terjadi dari eksisi parsial atau pengikatan. Vasektomi memerlukan masa tunggu selama tiga bulan dan beberapa kali ejakulasi pascaoperasi untuk membersihkan vas diferens dari sperma yang telah diproduksi sebelumnya. Resiko dari vasektomi adalah memungkinkan terjadinya kanker prostat.

Terdapat prosedur pengembalian untuk vasektomi ataupun tubektomi, namun keberhasilannya bergantung pada metode awal sterilisasi. Jika operasi pengembalian dilakikan dalam 3 tahun dari prosedur sterilisasi, maka keberhasilan terjadinya kehamilan pascaprosedur mencapai 70-80%.[11]

DAFTAR PUSTAKA

  1. Neal. M.J. At a Glance Farmakologi Medis Edisi Kelima. Tenerjemah dr. Juwalita Surapsari. (Jakarta: Erlangga, 2006)
  2. Linda J. Heffner dan Danny J. Schust. At a Glance SISTEM REPRODUKS Edisi Kedua. Tenerjemah dr. Vidhia Ummami (Jakarta: Erlangga, 2006)
  3. Hawari, Dadang. Konsep Agama (Islam) menanggulangi AIDS. (Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 2002)
  4. http://smartpsikologi.blogspot.com
  5. http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://64.203.71.11/wanita/news/0607/21/2107


[1] Linda J. Heffner dan Danny J. Schust. At a Glance SISTEM REPRODUKS Edisi KeduaI. Tenerjemah dr. Vidhia Ummami (Jakarta: Erlangga, 2006) h. 58

[3] http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://64.203.71.11/wanita/news/0607/21/2107

[4] Ibid hal.58

[5] Dadang Hawari. Konsep Agama (Islam) menanggulangi AIDS. (Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 2002) h. 87

[6] Ibid. h.85

[7] Ibid. hal. 91

[8] Ibid. h. 93

[9] [9] Linda J. Heffner dan Danny J. Schust. At a Glance SISTEM REPRODUKS Edisi Kedua. Tenerjemah dr. Vidhia Ummami (Jakarta: Erlangga, 2006) h. 59

[10] M.J. Neal. At a Glance Farmakologi Medis Edisi Kelima. Tenerjemah dr. Juwalita Surapsari. (Jakarta: Erlangga, 2006) h. 75

[11] Linda J. Heffner dan Danny J. Schust. At a Glance SISTEM REPRODUKS Edisi Kedua. Tenerjemah dr. Vidhia Ummami (Jakarta: Erlangga, 2006) h. 59